Soal UNBK Bocor Kadispendik Diusulkan Mundur, Ini Kata Wawali

Soal UNBK Bocor Kadispendik Diusulkan Mundur, Ini Kata Wawali

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Kamis, 03 Mei 2018 19:15 WIB
Wisnu Sakti Buana (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Terkait usulan anggota DPRD Kota Surabaya tentang pencopotan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya terkait kasus soal UNBK yang bocor, Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengatakan masih dalam tahapan evaluasi. Menurut Wisnu, hal ini tidak sepenuhnya kesalahan Kadispendik, karena ini merupakan kesalahan sekolah, terutama kepala sekolahnya.

"Jadi kalau tingkat evaluasi kepala dinas hanya untuk kesalahan kepala sekolah sih akan kita evaluasi lagi. Artinya tidak serta merta itu semua jadi kesalahan kepala dinas,"ujar Wisnu di Surabaya, Kamis (3/5/2018).

Tak hanya itu, Wisnu menganggap dirinya dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga bertanggung jawab akan kasus ini.

"Sebetulnya apa yang disampaikan wali kota kemarin merupakan tanggung jawab kepala dinas, walikota dan saya sendiri sebagai wakil walikota, artinya ke depan kami harapkan ini jadi pelajaran," tambahnya.


Menanggapi mangkirnya kepala sekolah saat dipanggil polisi, Wisnu mengatakan hal ini telah masuk ke ranah hukum. Dia pun menyerahkan semua proses hukumnya kepada Polrestabes Surabaya.

"Itu sudah masuk ke ranah hukum dan telah kami sampaikan ke Polrestabes," lanjut Ketua DPC PDIP Surabaya ini.

Tak hanya itu, menurut Wisnu proses hukum harus tetap berjalan. Kendati polisi akan melakukan pemanggilan paksa pelaku, Wisnu tak keberatan.

"Mungkin kalau memang harus dipanggil paksa itu terserah Polrestabes dan kita hanya bisa memfasilitasi bahwa proses hukum harus tetap berjalan," katanya.


Wisnu menambahkan, apa yang dilakukan kepala sekolah merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji. Hal ini mencoreng nama baik Kota Surabaya yang selama ini telah menyelenggarakan pendidikan secara jujur.

"Ke depan itu dunia pendidikan jangan lagi dikotori. Seperti ini kan menambah buruk sejarah di Kota Surabaya. Selama bertahun-tahun terakhir ini kita sudah baik menjalankan. Kita berani jujur, dari upaya kerja keras mulai dari guru, kepala sekolah, maupun anak didik,"tambah Wisnu.

Tak hanya itu, di tahun depan dia mengatakan akan melakukan pengawasan yang lebih ketat. Hal ini tentunya merujuk pada evaluasi yang nanti akan dirumuskan oleh Pemkot Surabaya.

"Akan kami lakukan pengawasan lebih ketat karena efeknya sangat tidak baik untuk anak-anak nanti tapi kami evaluasi dulu seperti apa," ujar Wisnu. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.