Hari ini seluruh anggota Satlantas Polres Probolinggo mendatangi sekolah-sekolah di Kabupaten Probolinggo untuk melakukan sosialisasi agar para siswa mau menyumbangkan seragam mereka untuk mereka yang membutuhkan.
Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad, mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar bisa mendekati para siswa di sejumlah sekolah agar mau menyumbangkan baju seragamnya di hari kelulusan.
"Karena saat pengumuman kelulusan, kebiasaan siswa mencorat-coret baju seragam sekolahnya," jelasnya saat dihubungi detikcom, Kamis (3/5/2018).
Seragam yang telah terkumpul nantinya akan disumbangkan kepada masyarakat atau adik kelas yang membutuhkan. "Daripada dicorat-coret lebih baik bisa dimanfaatkan dengan disumbangkan, itu lebih bermakna bagi hidupnya," tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Ega Prayudi mengatakan, dalam upaya pengumpulan seragam siswa SMA-SMK yang merayakan kelulusan, pihaknya membentuk 5 tim yang disebar ke sejumlah sekolah dan jalan raya.
"Petugas memberikan imbauan kepada sejumlah sekolah serta melakukan operasi di sejumlah titik yang berpotensi dilintasi untuk konvoi kelulusan siswa," ujarnya.
![]() |
Di titik-titik tersebut, polisi yang berjaga juga siap mengakomodasi para siswa yang ingin menyumbangkan seragamnya.
Salah satu sekolah yang dituju anggota Satlantas Polres Probolinggo untuk sosialisasi adalah SMAN 1 Dringu. Berdasarkan pantauan detikcom, setelah sosialisasi, para siswa langsung antusias, bahkan beberapa dari mereka langsung membuka seragam yang dipakainya kala itu.
Salah satu siswa yang menyumbangkan seragamnya adalah Rahmad Hidayat (17). Ia mengaku memang sengaja memberikan seragamnya agar dapat disumbangkan kepada yang lebih membutuhkan.
"Pendidikan belum berakhir sampai SMA saja. Saya harus berpikir lebih luas lagi, termasuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih atas yakni perguruan tinggi," kata siswa SMAN 1 Dringu tersebut saat ditemui di sekolahnya.
Rahmad dan teman-temannya juga sepakat tidak akan melestarikan budaya konvoi dan corat-coret seragam di hari kelulusan yang sifatnya hanya hura-hura.
Menariknya, orang tua siswa SMAN 1 Dringu juga mendukung kegiatan ini. Secara kebetulan orang tua juga hadir di sekolah karena mendampingi anak saat pengumuman kelulusan.
Salah satunya, Suciwati (40). Ia mengaku sangat senang karena anaknya bisa lulus. Apalagi di hari kelulusan, ia juga menyumbangkan seragamnya untuk tujuan yang lebih bermanfaat.
"Daripada dicoret-coret lebih baik disumbangkan kepada yang membutuhkan, apalagi sekolah bersama kepolisian bisa memfasilitasinya," ujarnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini