"Pastinya bahagia, karena ini baru pertama kali dan mendapat hadiah juga yang pertama kali," kata Syaiful di sela keberangkatannya ke tanah suci, Selasa (1/5/2018).
Saking gembiranya, Syaiful merasa kesulitan mengungkapkandengan kata-kata. Syaiful menuturkan, ia kesulitan untuk berkomentar karena ini merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi dirinya.
"Saya sangat tidak menduga bisa mendapatkan rizki yang seperti ini, dapat umroh dari Polres Lamongan," aku Syaiful yang berharap agar program semacam ini bisa menjadi contoh bagi polres lain dan mendoakan semoga ada teman-teman yang menyusul ke tanah suci.
Sementara Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ustad Ali Fauzi membenarkan Syaiful adalah mantan Napiter yang kini bergabung bersamanya. Ali mengaku sebelum tertangkap, Saiful dulunya adalah seorang teroris yang pernah berada di Ambon dan Poso.
Dia mengaku berangkatnya Syaiful merupakan perwujudan menyatunya pejabat dengan rakyat. "Mudah-mudahan program seperti ini terus berjalan, dengan harapan makin banyak teman-teman yang punya rekam jejak buram, mantan napiter, bisa sadar dan kemudian menyatu dengan masyarakat. Khususnya yang dulu menganggap polisi sebagai lawan, sekarang menjadi kawan," harapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini