Lambat laun 2 ekor itu bertelur 70-80 buah. Dari banyaknya telur yang dihasilkan, akhirnya Yuniar bertekad menjadikannya usaha. Pengembangbiakan iguana pun dilakukan. Semula iguana diharapkan bertelur lagi, rupanya gagal melanda di tahun 2013. Hingga akhirnya dirinya mempunyai 120 ekor. Rinciannya 90 ekor anakan dan 30 ekor indukan.
Baginya, ternak iguana itu yang penting kebersihan kandang dan memperhatikan suhu yang masuk saat menetaskan telur iguana. Apalagi perawatan dan makanannya juga cukup mudah.
"Untuk makanan juga sangat mudah, diberi makanan berupa sayuran seperti kangkung, buah semacam pepaya dan juga bunga-bungaan," kata Yuniar kepada wartawan, Senin (30/4/2018).
![]() |
Meski harga iguana relatif mahal di pasaran, namun dirinya yakin pecinta reptil seperti iguana masih banyak untuk dijadikan hewan kesayangan. Pria yang kini bekerja di bidang konstruksi ini mengaku reptil sejenis kadal ini termasuk herbivora dan kini harganya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekornya.
Harga anakan Iguana, kata Yuniar, bisa mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 3 juta. Bahkan untuk jenis Iguana Red Albino harga anakannya bisa mencapai Rp 30 juta.
Selama ini untuk perawatan sehari-hari, Yuniar dibantu oleh adiknya Ananda Kurnia. Dia memelihara iguana dengan cara koloni. Yakni, satu kandang bisa diisi 5-7 ekor iguana. Kini, lulusan UPN Veteran Surabaya itu memiliki beragam jenis iguana. Di antaranya adalah green poss het albino, red poss het albino, albino, blueaxanthic, red het albino, green het albino, banana spineytail dan rhinoceros Iguana.
"Untuk membedakan jantan atau betina juga sangat mudah. Sebab, fisiknya sudah kelihatan. Kalau jantan, kepala lebih besar dan terdapat femoralnya di bagian kaki belakang," ungkap Yuniar yang menerangkan biasanya iguana memasuki masa kawin 4 bulan sebelum musim hujan dan menetaskan telurnya pada saat musim hujan.
![]() |
Berkat hobinya, kini Yuniar menghasilkan keuntungan dan uang hingga puluhan juta rupiah per bulan. "Hasil ternakan saya tidak hanya dijual ke penggemar yang ada di Indonesia, tapi sudah saya kirimkan ke Thailand, Philipina dan California, Amerika Serikat," terang Yuniar yang menyebut iguana ini dijual ke komunitas pecinta reptil melalui media sosial.
Namun Yuniar enggan menyebut angka keuntungan memelihara hewan reptil itu. "Pokonya semuanya masih ditabung," jelas Yuniar.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini