"Infonya dibawa ke rumah sakit, untuk diketahui secara pasti kondisi kesehatannya," ujar pengurus masjid Nurul Muttaqin Ahmad Suhardi kepada wartawan, Jumat (27/4/2018).
Salah satu indikasi bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa, kata Suhardi, adalah pelaku berteriak-teriak sebelum melakukan perusakan."Teriak-teriak, kemudian masuk ke masjid yang memang tidak dikunci," kata Suhardi.
Menurut Suhardi, pria itu datang dengan mengendarai motor yang kini diamankan takmir. Warga sekitar belum pernah mengetahui keberadaan pelaku sebelumnya di Masjid Muttaqin.
"Keluarganya tadi juga datang. Dikatakan memang sering ngamuk, kadang tidak. Maksudnya kambuh-kambuhan," lanjut Suhardi.
Baca juga: Berikut Kronologi Perusakan Masjid di Malang |
Suhardi mengatakan bahwa takmir masjid memang sempat dibuat geram oleh sikap dari pelaku. Namun, mereka lebih memilih agar polisi menangani kasus tersebut.
Polisi hingga kini belum mau memberikan keterangan soal peristiwa perusakan masjid Nurul Muttaqin. Informasi yang diterima detikcom, pelaku sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Lawang, Kabupaten Malang. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini