Kebun teh yang berada di bawah pengelolaan PTPN XII itu sebenarnya belum dijadikan destinasi wisata resmi, namun sudah dibuka untuk umum.
Terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang ke kebun teh seluas 183,49 hektar tersebut.
Salah satunya Yulis Setyaningrum. Ia mengaku senang karena keindahan alam di area kebun teh yang menyejukkan mata.
"Alamnya bagus apalagi cuaca sangat cerah," katanya, Kamis (26/4/2018).
Kesan pengunjung bertambah karena untuk menuju ke lokasi, mereka harus sedikit hiking karena jalurnya yang agak menanjak, sehingga wisatawan tertantang untuk melintasi jalur tersebut.
Hal senada juga dikatakan oleh Anjar Noermala. Selain menikmati pemandangan alam, ia juga bisa memetik daun teh segar secara langsung bersama dengan para buruh petik daun teh di lokasi itu.
"Apalagi daun teh yang dipetik merupakan teh yang bagus dan segar," kata ibu yang juga suka senam ini.
Hasanuddin, salah satu mandor kebun teh di Gunung Gambir Dusun Lawang Kedaton Desa Andung Biru Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo mengatakan, pihaknya tidak mematok tiket masuk menuju tempat wisata ini.
"Saat ini memang tidak ada tarif masuk menuju ke lokasi kebun teh. Tetapi ke depannya akan berupaya melengkapi sarana pendukung bagi wisatawan seperti tempat duduk di beberapa sudut kebun teh yang ada sehingga wisatawan bisa lebih berlama-lama saat berada di sana," jelasnya.
Ditambahkan Hasanuddin, pihaknya sebetulnya masih belum fokus dalam mengembangkan kebun teh karena memang baru mulai ditanami sekitar tahun 2005. "Saat ini tanaman tersebut sudah mulai bisa dipetik daun tehnya," ungkapnya.
Untuk mencapai ke lokasi tersebut, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 4-5 jam dari pusat kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Secara geografis letak kebun teh itu berada di daerah ujung timur laut Kabupaten Probolinggo yang merupakan perbatasan dengan wilayah Kabupaten Jember dengan ketinggian 921 meter dari permukaan laut. (lll/lll)