Dulunya, kampung ini dibangun pemerintah untuk menampung warga atau pendatang yang hidupnya kerap berpindah-pindah tempat dan tidak menentu. "Ya kampung ini memang dulu terkenal dengan sebutan kampung penampungan," kata Ketua RT Lingkungan Trisnomulyo, Suwarno kepada wartawan di sela kegiatan Bhakti Kesehatan yang digelar Polres Lamongan, Selasa (24/4/2018).
Di bawah tahun 1980, kata Suwarno, kampung ini menyediakan tempat bagi pendatang yang kebanyakan tidak punya penghasilan tetap. Warga, aku Suwarno, yang dulunya tinggal di emper toko dan menggelandang akhirnya ditampung di perkampungan ini oleh Pemkab Lamongan.
"Dulu, saat baru menghuni kampung ini, kami juga sering mendapat pembinaan dari pemerintah," kata Suwarno.
Jika sebelumnya, warga tidak memiliki pekerjaan tetap, lambat laun, jelas dia, warganya sudah banyak yang alih profesi menjadi pekerja pabrik. Selain berprofesi sebagai pekerja pabrik, banyak yang berprofesi sebagai pengayuh becak atau tukang. Bahkan ada yang bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
Kini, ungkap Suwarno, wilayahnya dihuni 125 KK. Jika warganya dulu tinggal di tanah kapling milik pemerintah, kini sudah memegang sertifikat hak milik.
"Kalau di RT saya, mungkin hanya ada 5 warga yang sekarang masih ngamen," ujar Suwarno.
Hal senada diungkapkan pihak Kelurahan Sidoharjo. Dia mengakui lambat laun julukan sebagai kampung penampungan di lingkungan Trisnomulyo, sudah terkikis. "Dulunya memang sering dijuluki kampung penampungan, tapi kini sudah berubah," kata Sekretaris Kelurahan Sidoharjo, Sri Wahyujati.
Sementara kondisi kampung penampungan ini juga membuat kepolisian Lamongan trenyuh. Polisi menerjunkan tim kesehatan lengkap yang dipimpin dr Afni Nurmafiah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga di lingkungan Trisnomulyo ini.
"Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap warga sekitar, termasuk di lingkungan Trisnomulyo. Ini dalam rangka Bulan Bakti Kesehatan Polri," terang Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung kepada detikcom.
Feby mengatakan, antusiasme masyarakat di lingkungan Trisnomulyo sangat luar biasa. Terbukti ada 100 lebih warga yang hadir dan memeriksakan diri. Terbanyak, warga mengeluhkan tentang tekanan darah tinggi dan linu-linu. "Kami berharap apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya. (fat/fat)