Menurut keterangan yang dihimpun detikcom, sejak sebulan ini, Mashudi bekerja dengan Bagyo sebagai buruh bangunan. Sebelum di Turen, Mashudi dan Bagyo juga merantau bersama ke Sidoarjo.
Bagyo juga merupakan pemilik rumah tempat dia pertama kali ditemukan, Selasa (24/4/2018) pagi.
Saat pertama kali ditemukan, ada luka gorok pada bagian leher sebelah kiri korban. Tak hanya itu, hampir sekujur tubuhnya berlumuran darah, termasuk tempat tidur korban.
Penghuni rumah yang menemukan jenazah Mashudi langsung melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa serta aparat kepolisian.
Kini jenazah Mashudi sedang diautopsi di RS Saiful Anwar, Malang. Istri korban, Fifin Indraningsih (19) juga sudah berada di rumah sakit untuk memastikan kabar kematian Mashudi.
Menurut keterangan Kapolsek Turen Kompol Adi Sunarto, kematian Mashudi disebabkan oleh bunuh diri dengan cara melukai lehernya sendiri. "Itu bunuh diri, itu dilukai lehernya," tandas Adi saat dikonfirmasi detikcom secara terpisah, Selasa (24/4/2018).
Benarkah demikian?











































