"Sudah 5 orang yang terkena (demam berdarah)," kata Supriadi, Ketua RT 2 RW 4 Kelurahan Pucangsewu kepada detikcom, Minggu (22/4/2018) pagi.
Selain di Pucangsewu, penderita positif DB juga ditemukan di Lingkungan Ngampel. Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Egypti itu didapati menyerang warga RT 04 dan 05 Kelurahan Ploso. Lokasinya di bagian selatan, berdekatan dengan bibir pantai.
Kepala Dinas Kesehatan dr Eko Budiono mengaku, tahun ini serangan DB paling banyak terjadi di Kecamatan Kota. Masih adanya sisa genangan air hujan di sejumlah tempat diduga menjadi media perkembangbiakan nyamuk yang hidup di air jernih.
"Tempat berkembangnya nyamuk itu yang harus kita berantas dengan cara membersihkan," kata Eko tanpa menyebut jumlah pasti penderita.
Selain kegiatan PSM (pembersihan sarang nyamuk), lanjut Eko, pihaknya juga intensif melakukan fogging (pengasapan) pada beberapa wilayah yang didapati banyak penderita. Hanya saja, cara ini hanya efektif membunuh nyamuk dewasa.
"Jika di suatu daerah ditemukan kasus positif DB, diasumsikan ada nyamuk yang sudah menggigit penderita dan berpotensi menularkan. Maka di radius 200 meter dilakukan fogging," tambahnya. (fat/fat)