Saat Sepatu Impian Anak-anak Yatim Piatu Jadi Kenyataan

Lamongan - Layaknya anak-anak lain, anak yatim juga punya mimpi. Salah satu mimpi anak-anak tersebut adalah memiliki sepatu yang layak pakai dan bisa dibanggakan. Bahkan, tak jarang, anak-anak ini hanya ingin memiliki sepatu.

Merajut asa wujudkan mimpi. Inilah yang dilakukan oleh salah satu komunitas di Lamongan ini. Komunitas Berbagi dengan Iklas (Berkas) berusaha mewujudkan mimpi anak-anak yatim ini menjadi kenyataan. "Ketika kita tanya apa keinginan mereka, mereka dengan polos menjawab ingin punya sepatu, dan kami hanya ingin mewujudkan mimpi anak-anak ini agar bisa tersenyum, sama seperti anak-anak lainnya," kata Purnomo, salah seorang anggota Berkas Lamongan, Sabtu (21/4/2018).

Baca juga: Melihat Aksi Anak Muda di Yogya Berbagi untuk Pekerja Jalanan

Purnomo menyebut, sepatu untuk yatim yang digagas oleh komunitas Berkas ini hanya ingin menjadi jembatan keinginan atau jembatan mimpi untuk mewujudkan keinginan anak-anak yatim ini. "Hari ini kami ada 3 anak yatim yang kami wujudkan keinginannya untuk memiliki sepatu," terang Purnomo.

Foto: Eko Sudjarwo/detikcom

Dikatakan oleh Purnomo, Sabtu ini mereka mewujudkan mimpi sepatu sejumlah anak-anak yatim yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Setidaknya, mimpi tiga anak yatim ini, Saifudin dari SD Kacangan 2, David SD Tlanak 2 dan Nafis dari SD Babat 3 sudah mewujud nyata.

"Awalnya, kami rutin memberi nasi bungkus ke warga dan lansia dan amplop ceria untuk anak-anak yatim, tapi kami kemudian berusaha mewujudkan mimpi anak-anak ini dengan bertanya apa keinginan mereka," tuturnya.

Baca juga: Mereka Jadi Inspirasi Indonesia untuk Terus Bergerak

Selain membagikan sepatu, lanjut Purnomo, mereka juga akan memberi tambahan untuk bekal senyum anak-anak yatim ini, yaitu tas sekolah. "Kebanyakan anak yatim ini ada yang tinggal sama saudaranya, tinggal sama kakaknya dan ada juga yang ikut nenek karena sang ibu menikah lagi," papar Purnomo.

Anggota komunitas Berkas lainnya, Rudi mengatakan, apa yang mereka lakukan ini adalah sekedar berbagi kebahagiaan dan keceriaan ke anak-anak yatim. "Anggota komunitas kami beragam dan kami hanya menyalurkan apa yang sudah dipercayakan ke kami," akunya. (trw/trw)