Marmun dipasung dan dikerangkeng di bilik berukuran 1 meter x 2 meter di pekarangan rumah keluarga, karena sering mengamuk. Dia dianggap membahayakan lingkungan sekitar.
"Dia pernah nyaris membunuh orangtua pakai kapak," kata salah satu kerabat Marmun, Marmo, Sabtu (21/4/2018).
"Dulu itu sehat, kemudian menjadi seperti ini dan sering mengamuk serta lari-lari, akhirnya dipasung," tambahnya. Menurut info keluarga, sejak usia 19 tahun, Marmun bersikap aneh dan sering mengamuk.
Dijelaskan Marmo, keluarga bersyukur karena pemerintah daerah turun tangan. Ia berharap usai menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya bisa segera pulih.
Kepala Desa Sidomulyo Wahyono mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah. Pihaknya berharap setelah menjalani perawatan korban tetap mendapatkan perhatian dari instansi yang berwenang.
"Semoga saja nanti akan ada tindak lanjut yang konkrit, sehingga dia bisa sembuh," ujar Wahyono.
Marmun dijemput tim Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek, Puskesmas Pule, dan instansi pemerintah setempat, Jumat (20/4). Lajang itu dibawa ke RSUD Dr Soedomo Trenggalek untuk dirawat. Saat dijemput kondisinya mengenaskan: tak berbusana dan banyak kotoran di bilik. (trw/trw)