Cerita Miris di Balik Pemasungan Marmun hingga 20 Tahun

Cerita Miris di Balik Pemasungan Marmun hingga 20 Tahun

Adhar Muttaqin - detikNews
Sabtu, 21 Apr 2018 08:23 WIB
Marmun di bilik sempitnya. (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Marmun (46), warga Dusun Ngepring, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pule, Trenggalek, hidup di bilik sempit di pekarangan rumah keluarga. Setelah 20 tahun, dia dibebaskan. Kini dirawat di RSUD dr Soedomo.

Mengapa Marmun dipasung, bahkan hingga puluhan tahun? Salah satu kerabat, Marmo, menceritakan semasa kecil dan remaja, Marmun beraktivitas layaknya anak-anak lainnya. Sekolah, juga mengaji. Dia juga sempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

Menginjak usia 19 tahun, muncul gelagat mencurigakan. Marmun sering mengamuk dan bertingkah laku aneh. Mengetahui kondisi tersebut pihak keluarganya tidak tinggal diam dan mencari pengobatan. Jalan yang ditempuh bukanlah pengobatan medis, melainkan ke dukun maupun orang pintar. Upaya keluarga tidak membuahkan hasil, Marmun terus mengalami depresi dan sering mengamuk.

"Kalau pengobatan ke medis memang belum, paling-paling ke dukun," ujar Marmo.


Hal senada diungkapkan Kepala Dusun Ngepring Sulasno. Menurutnya, saat masih hidup normal Marmun tergolong anak yang pintar. Dia juga dikenal sebagai anak yang pandai mengaji.

"Anaknya itu baik, bahkan sebelum dikerangkeng itu dia sering mengaji di masjid situ. Namun kemudian dia sering mengamuk dan beberapa kali membahayakan warga dan keluarga," kata Sulasno.

Marnun pernah nyaris membunuh ayah kandungnya sendiri dengan menggunakan kapak. Beruntung saat itu kapak yang dihunjamkan Marmun tersangkut di kayu yang ada di dalam rumahnya.

Dari beberapa peristiwa itulah akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk memasung Marmun di bilik sempit pinggir pekarangan. Pihak keluarga tetap memberikan makan Marmun.

"Sebetulnya ini sudah berkali-kali dikasih pakaian, tapi oleh Marmun dilepas sendiri, hingga akhirnya tidak memakai busana sama sekali," jelas perangkat desa ini.

Kisah Miris Marmun yang 20 Tahun Dikerangkeng di Bilik Sempit Foto: Adhar Muttaqin/detikcom
Marmun dijemput Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek, Puskesmas Pule, dan instansi pemerintah setempat, Jumat (20/4). Kondisinya memprihatinkan. Biliknya kotor. Ada kotoran Marmun di dalamnya.

Kaki Marmun menekuk, tak bisa lurus karena kaku. Oleh petugas, dia dibawa ke RSUD Dr Soedomo Trenggalek. Selain mendapatkan pengobatan medis, juga penangan psikis. (trw/trw)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.