"Dia (Saiful Arif) ngaku truk berjalan beriringan saat kejadian," jelas Kasatreskrim Polres Tuban AKP Iwan Herry Purwanto kepada detikcom, Kamis (19/4/2018).
Saiful adalah salah satu saksi ambrolnya jembatan. Sopir truk lainnya, Samsul Arif, luka berat dan kini masih dirawat di RS serta belum bisa diminta keterangan. Sementara sopir truk lainnya, Muhlisin, meninggal.
Selain sopir truk, polisi juga telah meminta keterangan 2 orang yang berboncengan pakai motor. Keduanya juga tercebur ke Bengawan Solo dan mengalami luka lecet.
"Kami masih dalami keterangan 3 saksi (Saiful Arif dan 2 orang yang berboncengan motor)," jelas Iwan.
M Rizal Afifudin, orang yang dibonceng motor, saat ditemui detikcom di rumahnya, Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Lamongan, Rabu (18/4), menyebut saat kejadian, 3 truk memang berada di satu titik. Ada yang saling salip.
Sebelumnya, info 3 truk saling salip ini disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi. Masing-masing truk membawa muatan masing-masing 30 ton, berada di satu titik karena saling salip. Akibatnya, jembatan tak kuat menahan beban. Batas toleransi beban jembatan 70 ton, tapi dibebani lebih dari 100 ton.
Saat ini, proses evakuasi truk terus berlangsung. Potongan-potongan 2 truk dari 3 yang tercebur sukses diangkat. Sebelum dievakuasi, truk dipreteli. Kepala, bak, hingga sasis dipotong-potong.
(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini