Selama dua hari ini jalur Babat-Bojonegoro atau sebaliknya meningkat drastis dari segi volume atau arus kendaraan yang melintas. Truk besar bermuatan berat maupun mobil pribadi banyak sekali melintas hingga banyak terjadi kemacetan terutama di titik titik lokasi tanjakan maupun turunan.
Titik tanjakan maupun turunan itu di antaranya ada di Jalan Babat-Boureno serta Padangan-Ngawi. Untuk jalan bergelombang ada di titik Kalitidu-Purwosari.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli saat melakukan cek ruas jalan di wilayah Babat-Boureno mengatakan jika Jalan di Bojonegoro sempit dan mempunyai banyak jembatan kecil. Selain itu para pengemudi yang belum pernah melintasi rute jalan di Bojonegoro diharapkan lebih waspada dan berhati hati.
![]() |
"Tadi telah kami lakukan cek jalan, ternyata jalannya masih sempit dan banyak lintasan kereta api serta jalan banyak tanjakan turunan. Kami imbau untuk yang truk besar dan berat untuk ambil jalur yang lebar untuk bisa ke Tuban atau Jombang." ujar Ary di Jembatan Babat, Rabu (18/4/2018).
Kapolres yang baru dilantik hari ini juga telah menempatkan petugas lantas di titik rawan laka dan lintasan rel kereta api yang membelah jalan raya agar tidak ada kecelakaan saat pengalihan arus lalin pasca jembatan babat ambruk.
Kasat Lantas Bojonegoro AKP Aristianto mengatakan satu kecelakaan telah terjadi di tanjakan jalur Boureno-Babat. Kecelakaan itu mengakibatkan truk terguling karena beban berat hingga rem blong. Hingga saat ini evakuasi truk juga belum dilakukan karena masih menunggu derek.
"Kecelakaan terjadi karena beban berat dan rem blong. Proses evakuasi tengah dilakukan," ujar Aristianto. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini