.webp)
Kisah pilu ini dituturkan istri Sukadi, Sulamah (41). Sembari berurai air mata, Sulamah mengaku sudah menghabiskan harta mereka untuk pengobatan Sukadi.
Ia sendiri tak kuasa melihat penderitaan suaminya yang tersiksa akibat kanker tiroid. Kanker ini menyebabkan leher kanan dan depan Sukadi membesar.
"Sekarang saya tak punya apa-apa. Hutang saya banyak di mana-mana demi suami saya," katanya kepada wartawan, Rabu (11/4/2018).
Hutang yang menumpuk itu, lanjut Sulamah, adalah untuk membayar ongkos operasional selama pengobatan suaminya. Salah satunya untuk biaya hidup selama Sukadi menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Sementara biaya pengobatan ditanggung pemerintah melalui program JKN-KIS.
Angin segar akhirnya menghampiri Sukadi saat dokter RSUD Dr Soetomo menawarkan untuk melakukan operasi pengangkatan kanker di leher Sukadi. Namun setelah sebulan dirawat di rumah sakit rujukan tersebut, operasi terhadap Sukadi tak kunjung dilakukan.
Kondisi itu membuat Sukadi sempat putus asa hingga mencoba mengakhiri hidupnya. "Sampai suami saya mau bunuh diri lompat dari lantai 6 RS Karangmenjangan (RSUD Dr Soetomo, red), tapi saya cegah, saya menangis, saya ingatkan kalau anak kita masih kecil," ungkapnya.
"Operasi dipersulit. Hampir sebulan di Karangmenjangan tak ditangani sama sekali. Itu membuat saya putus asa, saya tak mau ke sana lagi," tandasnya.
Kini Sukadi mengaku hanya bisa pasrah, namun tetap berharap ada yang bisa membantunya.
