Pertama Digelar, Peserta Mancing di Selat Bali Membeludak

Pertama Digelar, Peserta Mancing di Selat Bali Membeludak

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 07 Apr 2018 17:59 WIB
Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Banyuwangi Fishing Festival yang diadakan untuk pertama kalinya dalam rangkaian Banyuwangi Festival dibanjiri para peserta. Lomba memancing di perairan Selat Bali ini, tidak hanya diikuti peserta dari Banyuwangi saja. Tapi, animo peserta juga datang dari para penghobi mancing asal luar kota.

Total keseluruhan peserta terdiri dari 675 orang. Sebanyak 200 di antaranya merupakan peserta yang memancing di daerah pinggir pantai. Sedangkan yang 475 peserta lainnya, memilih spot pancing di tengah dengan perahu yang disediakan oleh panitia.

"Pesertanya banyak yang datang dari luar kota. Ada yang dari Tangerang, Jakarta, Surabaya. Ada juga yang dari Sampang, Bali, Jember dan juga dari maniak mancing lokal," ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo saat pembukaan Banyuwangi Fishing Festival di Grand Watudodol, Sabtu (7/4/2018).

"Saat pendaftaran kita, tutup, sebenarnya masih ada sekitar 300 an peminat. Namun, memang kita batasi mengingat ketersediaan perahu di lokasi setempat," kata Hary.


Menurut Hary, salah satu yang menjadi daya tarik para pecinta mancing untuk ikut Lomba Mancing ini adalah spot mancingnya yang menarik. Posisi Selat Bali bagian utara ini berbatasan dengan Laut Jawa, sehingga memungkinkan banyak golongan ikan demersal, ikan laut dalam seperti ikan cakalang dan ikan putihan.

"Adrenalin para maniak mancing ini, lebih tertantang dengan spot-spot mancing yang demikian," ungkapnya.

Pertama Digelar, Peserta Mancing di Selat Bali MembeludakFoto: Ardian Fanani/detikcom
Selain itu, para peserta juga dibekali dengan kantong sampah untuk memunguti sampah plastik yang ada di lautan. "Nanti pulangnya, sampah yang dikumpulkan di tengah laut disetor ke panitia. Ini akan menjadi bagian dari penilaian," imbuh Hari Cahyo.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara, tak menyangka event lomba mancing ini dapat menarik minat peserta yang besar. "Ini bisa jadi event pariwisata yang menarik. Mancing ini merupakan hobi yang banyak pecintanya juga," paparnya.

Anas menambahkan, kegiatan seperti Banyuwangi Fishing Festival ini, merupakan bagian dari upaya Banyuwangi untuk menjaga kelestarian laut Banyuwangi. "Dengan banyaknya titik pantai yang bisa menjadi tempat wisata seperti ini, maka akan terbentuk kelompok sadar wisata yang ikut menjaga pantai dan ikut serta membersihkannya," jelasnya.


Banyuwangi Fishing Festival ini sendiri sengaja digelar pada bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan yang jatuh setiap tanggal 6 April. Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tapi juga disisipi dengan misi menjaga laut. Para peserta terlebih dahulu diberikan paparan tentang cara memancing yang ramah lingkungan dan menggunakan alat-alat pancing yang juga ramah lingkungan.

Salah satu peserta Banyuwangi Fishing Festival, Ilham dari Surabaya mengaku tertantang dengan ajang ini. Bersama tim-nya, Ilham mengaku membawa peralatan mancing lengkap. Kawasan perairan Selatan Bali diakuinya memiliki tantangan tersendiri. Lain halnya di perairan di sekitar kotanya.

"Kalau di Surabaya kebanyakan kita harus nyeberang dulu ke Madura. Di sini katanya ikannya ganas. Sering strike katanya. Saya mau coba," ujarnya. (trw/trw)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.