"Pemerintah sangat berharap layanan untuk air bersih bagi masyarakat lebih merata dan lebih baik," kata Jonan di Ponpes Raudlatul Ulum, Desa Suci, Kecamatan Panti, Sabtu (7/4/2018).
Acara dihadiri Bupati Jember dr Faida bersama Forkopimda dan anggota Komisi VII DPR RI dapil Lumajang - Jember, Bambang Hariyadi. Menurut Jonan, satu sumur bor, bisa untuk melayani tiga ribu jiwa. Bukan hanya untuk kebutuhan minum, tapi juga masak dan MCK.
"Karena kalau satu sumur bor ini debitnya bisa dua liter per detik, bisa melayani untuk tiga ribu jiwa. Untuk MCK dan untuk masak," terang Jonan.
![]() |
Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar mengatakan, untuk pemeliharaan, sumur bor ini nantinya akan menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah. Anggarannya biasanya diambilkan dari APBD.
"Ada yang langsung ke lembaga ada yang tidak, tapi yang jelas dibiayai APBD," kata Rudy.
"Pemeliharaan tidak banyak. Apalagi kalau ada paguyubannya. Biaya operasional juga tergantung, apakah pakai BBM atau pakai listrik," pungkas Rudy.
Di Jatim, ada 53 sumur air bawah tanah yang dibangun pemerintah. Sumur ini tersebar di 18 kabupaten/kota. Pamekasan berada di urutan terbanyak dengan 10 titik. Jember di urutan kedua dengan 7 titik. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini