"Saya mengaji di masjid saat dapat kabar musibah ini," kata suami dan ayah korban, Solehudin (33), di rumah duka, Jumat (6/4/2018).
Dengan mata yang sembab, Solehudin mengaku sangat terkejut menerima kabar tersebut. Ia tak menyangka akan terjadi musibah itu karena istrinya sudah biasa mencuci baju maupun membersihkan ikan di lokasi kejadian.
Selain itu, selama ini warga sekitar juga terbiasa mencuci di tempat yang berjarak 100 meter dari rumahnya itu.
Kendati demikian, Solehudin mengaku ikhlas. Ia menerima kejadian itu sebagai musibah. "Saya harus ikhlas," ungkapnya.
Tetangga dan para petakziah juga ikut mengungkapkan kesedihan mereka. Salah satunya Murni. Ia mengaku sempat syok mendengar kabar kematian Khotimah dan anaknya.
"Setiap hari dia jalan-jalan di sekitar rumah saya sambil menyuapi anaknya. Saat dia mencuci di Ranu, biasanya anaknya ikut bermain di pinggir Ranu," kisahnya.
Pihak keluarga juga telah menandatangani surat pernyataan agar kedua korban tak divisum. Sementara proses pemakaman masih menunggu keluarga korban yang berasal dari Madura.











































