"Orangtuanya sudah meminta maaf, dan kami saat di Polsek mendatangi pelaku. Tindakannya kami maafkan," ujar Tajuddin saat ditemui detikcom di rumahnya, Dusun Kedungsari, Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Rabu (4/4/2018).
Tajudin dipukul pakai kapak oleh pelaku saat menjadi imam salat Magrib di Masjid Baitur Ridlwan, Senin (2/4). Saat itu, ia sujud di rakaat kedua. Tajudin terluka di kepala bagian belakang.
Tak diketahui motif pelaku. Disebut-sebut ia mengalami gangguan jiwa. Saat ini, Polda Jatim masih memeriksa kondisi kejiwaannya dengan melibatkan ahli dari RS Bhayangkara dan Universitas Airlangga.
Tajudin sendiri tak mengenali pelaku yang berasal dari Desa Penambangan itu. Dia juga tidak tahu apa benar pelaku mengalami gangguan jiwa. Menurut warga setempat, saat kejadian, pelaku hanya duduk-duduk di luar masjid. Sementara warga salat berjamaah.
"Kami tidak tau persis posisi pelaku. Tiba-tiba dia menyerang imam salat," ungkap pengurus Masjid Baitur Ridlwan, Abdul Wachid (43) di masjid.
Abdul Wachid mengaku tak kenal pelaku. Dia menyebut pelaku terlihat kurang pergaulan, kurang komunikasi ke masyarakat, dan jarang bergaul. Apakah berarti pelaku mengalami gangguan jiwa? "Kami tidak tahu," tutup Wachid.
(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini