AHY Sesalkan Puisi Sukmawati, Terusik Dengar Baitnya

AHY Sesalkan Puisi Sukmawati, Terusik Dengar Baitnya

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 16:11 WIB
AHY saat di Pasuruan (Foto: istimewa)
Pasuruan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat menyesalkan puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul 'Ibu Indonesia'. Sebab puisi yang dibacakan putri keempat Proklamator RI itu terdapat bait-bait yang menyinggung syariat Islam, seperti azan dan cadar sehingga menuai polemik.

"Saya menyesalkan puisi itu. Isinya menyinggung sebagian besar masyarakat kita terutama umat Islam," kata AHY dalam siaran persnya di sela kegiatan 'Sambang Jatim' di Pasuruan, Selasa, (3/4).

Putra sulung dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengaku terusik ketika mendengar bait-bait puisi yang dibacakan Sukmawati itu. Bagi AHY, puisi yang dibacakan Sukmawati sangat tidak tepat.

AHY juga tidak memungkiri, dengan puisi yang cukup kontroversial tersebut dapat memancing berbagai reaksi dari masyarakat, Sebab, dengan membandingkan suara azan dengan suara kidung dalam bait puisi itu sangat melukai perasaan umat Islam

"Saya pribadi juga tidak setuju dan terus terang merasa terganggu ketika ada kalimat-kalimat yang membandingkan antara suara azan dengan suara kidung misalnya karena menurut saya itu tidak pada tempatnya," ungkap ketua Kogasma DPP Partai Demokrat ini.




Oleh karena itu, AHY mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing. Sebab, dalam situasi saat ini masyarakat harus jeli dan hati-hati dalam menanggapi sebuah isu sehingga tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggangu persatuan dan kesatuan bangsa.

"Secara pribadi saya menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat agar bisa menjaga diri, menahan diri agar tidak terpancing provokasi-provokasi yang mungkin dilancarkan oleh pihak tertentu yang mencoba menggunakan isu puisi ini dikaitkan dengan isu sara, politisasi yang berlebihan sehingga akan menghadirkan sebuah suasana yang tidak baik di negeri kita. Janganlah kembali kemudian rasa persatuan ini terkoyak karena adanya isu ini," pungkasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.