Sesaat setelah merampungkan proses rekonstruksi, tiba-tiba salah tersangka Apriliani tiba-tiba berteriak-teriak dan menjerit. Tidak hanya itu saja ia juga berguling-guling di halaman rumah korban, sejumlah anggota polisi yang mengamankan jalannya reka ulang berusaha menenangkan.
Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, April terus memberontak dan menjerit tidak karuan. Kejadian yang dialami Apriliani tersebut membuat tersangka lain memperlihatkan gelagat mencurigakan dan mulai ada yang menangis, termasuk tersangka Rini.
Melihat kondisi yang mulai tidak kondusif, Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana langsung mendekati para tersangka dan berusaha menenangkan. Beberapa tersangka langsung diminta untuk segera dibawa ke Polres Trenggalek.
"Rini, ingat kata-kata Pak Andana ya, masih ingat kan," kata Andana, seraya memerintahkan anak buahnya agar mengevakuasi Rini.
Setelah para tersangka tersangka lain dibawa ke mobil polisi, Andana langsung kembali menghampiri Apriliani dan diajak untuk duduk di sebuah kursi panjang. Saat itulah ia membisikkan sesuatu ke telinga tersangka.
Tersangka yang tadinya menjerit dan meronta mulai lebih tenang dan bisa diajak komunikasi dengan baik. Untuk lebih menenangkan diri, April kemudian mengguyurkan sebotol air mineral ke kepalanya hingga basah.
"Tolong untuk yang ini (April) nanti jangan dijadikan satu mobil dengan tersangka lain, takutnya nanti semua jadi ikut-ikutan," katanya kepada anggota Reskrim Trenggalek. (bdh/bdh)