Hidup Sendiri di Surabaya, Begini Pengakuan Askan soal Keluarga

Kisah Tukang Becak Jutawan

Hidup Sendiri di Surabaya, Begini Pengakuan Askan soal Keluarga

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 27 Mar 2018 13:03 WIB
Kepala Instalasi PKRS dan Humas RSUD Dr Soetomo dr Pesta Parulian (berbaju batik) dan dokter spesialis paru Arief Bakhtiar. (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya - Askan (sebelumnya ditulis Asnan), tukang becak yang ditemukan lemas di Tambaksari, Surabaya dengan membawa uang Rp 49 juta di becaknya pada Rabu (21/3) dikenal sudah puluhan tahun hidup di Kota Pahlawan. Namun, dia memang hidup seorang diri sejak lama. Di mana keluarganya? Begini cerita Askan kepada dokter.

"Beliau punya istri namun istrinya telah lama meninggal dunia," ujar dokter spesialis paru di RSUD Dr Soetomo dr Arief Bakhtiar Sp.P di RSUD Dr Soetomo, Jalan Mayjen Prof Dr Moestopo, Surabaya, Selasa (27/3/2018).


Supervisor paru di unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Dr Soetomo ini menambahkan, Askan mengaku memiliki dua orang anak. Namun sudah lama dia tidak bertemu dengan anaknya.

"Pak Askan sudah lama tidak bertemu dengan anaknya. Dia juga tidak mengetahui keberadaan anaknya," tambah Arief.
Seorang Diri di Surabaya, Begini Pengakuan Askan soal KeluarganyaFoto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom
Namun ketika ditanya lebih detail mengenai anaknya, Askan mengaku tidak ingat. Hal ini dimaklumi dokter karena kondisi Askan belum pulih sepenuhnya dan terkadang sering pikun.

Saat ini, Askan masih dalam tahap penyembuhan penyakit TBC yang dideritanya. Askan ditemukan lemas di becaknya di daerah Tambaksari dengan demam tinggi.

[Gambas:Video 20detik]


Hingga kini, belum ditemui identitas Askan pun juga keluarganya. Untuk itu, pihak rumah sakit bekerja sama dengan dinas sosial dan kecamatan setempat dalam pengurusan administrasi.

"Pengurusan administratif dibackup Dinas Sosial Surabaya dan pihak Kecamatan Tambaksari," ujar Arief. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.