Beberapa warga yang ditemui berharap adanya perumahan akan menggerakkan perekonomian masyarakat. Saat ini sudah banyak warga yang mendapatkan manfaat dari proses pembangunan perumahan.
"Ada yang jadi sopir, ikut jualan sirtu, buruh pemecah batu ada yang buka warung. Warga juga berharap nanti bisa mengambil sub-sub pekerjaan seperti pengecatan, pasang pagar, teras dan lainnya," kata H Samud, tokoh masyarakat Desa Bulusari, di rumahnya, Selasa (27/3/2016).
Menurut Samud, pihak marinir juga sudah banyak membantu warga dalam bentuk renovasi masjid hingga jaringan listrik di sejumlah titik. Marinir juga aktif di kegiatan sosial.
"Harapan warga jika perumahan sudah dihuni, akan banyak peluang usaha," terangnya.
Kepala Desa Bulusari Yodono mengatakan seluruh warganya merespons positif pembanguan perumahan prajurit yang diyakini bisa menciptakan multiplayer effect perekonomian. Pihaknya beserta BPD dan tokoh masyarakat bahkan sudah menyatakan dukungan melalui surat tertulis.
"Kami sudah menyatakan dukungan tertulis pada 3 Maret lalu," ungkapnya.
Hal berbeda diungkapkan tokoh pemuda setempat Hasan Yusuf. Hasan mengaku awalnya keberatan dengan perumahan karena menyangka akan dibangun di lahan sengketa antar desa dan salah satu perusahaan. Keberatan itu dinyatakan dalam surat yang dikirim ke Sekretariat Negara (Setneg) tertanggal 1 Nopember 2017.
"Surat itu direspon cepat. 15 Nopember tim dari Setneg diketuai Staf Khusus Mensesneg Abdul Aziz datang mengecek lahan lokasi pembangunan proyek. Saat itu kedatangan tim disambut unjuk rasa warga yang mendukung perumahan," terangnya.
Belakangan Hasan menyadari perumahan prajurit itu tak dibangun di lahan sengketa sehingga ia bersama 7 warga mengirim surat revisi ke Mensegneg.
"Namun yang jadi ganjalan saya ada surat lagi ke Setneg pada 12 Januari, menagih tindaklanjut kunjungan tim Setneg pada 15 Nopember. Surat itu mencatut nama saya. Saya nggak terima dicatut, saya sudah laporkan dugaan pemalsuan surat itu ke Polda," tandasnya.
Seperti diketahui Marinir akan membangun perumahan prajurit di lahan bekas tambang seluas 34 hektar di Dusun Jurang Pelen Desa Bulurasi Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Saat ini sedang dilakukan perataan dan pemadatan lahan dan proses perijinan dan administrasi lainnya.
Perumahan tersebut dibangun untuk memberikan rumah layak dan terjangkau bagi prajurit marinir. Pada tahap awal akan dibangun 2.000 unit. Pembangunan perumahan prajurit ini sejalan dengan program pemerintah membangun rumah layak terjangkau bagi masyarakat dan prajurit. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini