"Kami bersama dewan guru lain menggunakan aplikasi ujian berbasis Android karena selain mudah digunakan juga anak didik tidak begitu asing dengan namanya Android dan juga mereka semua sangat paham penggunaannya. Maka dari situlah kami membuat terobosan ini supaya ke depan siswa siswi lebih paham pemanfaatan teknologi," kata Waka Kurikulum SMK Muhammadiyah 5 Jember, Safrizal M. Arifin, Senin (26/3/2018).
Menurut Safrizal, UTS berbasis Android ini pertama kali dilakukan. Untuk menghindari kecurangan, pihaknya juga telah mengacak soal atau pun jawaban para pelajar. Meski duduknya berdekatan, namun soal berbeda dan pilihan jawaban abjad juga berbeda.
"Selain pengawasan lebih efektif, nilai ujian tiap siswa setelah 45 menit melakukan ujian langsung keluar dan bisa diumumkan kepada para siswa atau pun siswi," tandasnya.
Safrzal menambahkan, untuk keamanan dan kenyamanan pelajar saat mengerjakan, bisa dipantau melalui server utama. Para pelajar juga tak bisa browsing google atau aplikasi lain saat ujian.
"Karena pada sistem ini sudah terproteksi dengan baik dan ketika siswa siswi melakukan login setiap mata pelajaran baru, semua berubah seketika tergantung mata pelajaran yang diujikan," katanya.
Safrizal menerangkan, SMK Muhammadiyah 5 Jember menggelar UTS hingga tiga hari ke depan. Diikuti oleh kelas 10 dan 11 dengan 3 jurusan berbeda, yakni Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) dan Teknik Sepeda Motor (TSM).
"Dalam kegiatan ujian tersebut ada 5 lokal kelas yang digunakan, dan tiap kelas ada sekitar 25 hingga 30 siswa siswi yang mengikuti ujian tengah semester tersebut," ujarnya.
Salah seorang siswa Kelas 11, Mohammad Reza Ruti Pranata mengaku senang dengan pelaksanaan UTS berbasis Android ini. Selain lebih ringkas, juga tidak ada contek menyontek dan tidak membutuhkan kertas.
"Dan cara kerjanya juga sangat mudah pengoperasiannya. Selain itu nilai ujian setelah selesai mengerjakan durasi 45 menit, setelah 1 menit nilai bisa langsung tahu para siswa," tutur siswa jurusan TSM ini.
Hal senada juga disampaikan pelajar kelas 11, Dewi Permata Sari. Dia senang dengan ujian berbasis Android yang lebih ptaktis. Apalagi selama ini smartphone Android sudah bukan barang asing lagi dan pengoperasiannya sudah hafal.
"Karena kita semua sudah tidak asing yang namanya android atau pun smartphone dan saya pribadi sangat terbantu dengan terobosan ujian berbasis android ini," tandasnya. (fat/fat)