Aksi ngevlog dilakukan Emil saat mencicipi kuliner khas Suroboyo, Lontong Balap Garuda Cak Gendut di kawasan Kranggan, Jumat (23/3/2018).
"Kita ingjn menjadikan sebuah momen yang bermanfaat semua yang ikuti artinya bisa mengenalkan pada pemilih milenal bahwa ini lho perjalanan kita," katanya.
"Kita bertemu Mas Mandra yang tekun menjalankan usaha warisan keluarga dan saya bari tahu disini ada kampung lontong di Surabaya, jadi ini vlog bisa memberikan informasi menarik bagi teman terutama generasi muda yang apatis pada politik," ungkap Emil.
Usai ngevlog, Emil sempat mencoba meracik lontong balap sambil dibimbing Mandra yang merupakan generasi ketiga perintis lontong balap garuda yang ada sejak 1956. "Apa dulu, lalu tahu ya terus ini yang favorit lento. Setelah itu kasih toge dan kuahnya," kata Emil sambil praktikan membuat Lontong Balap.
Dengan keputusan politik kata Emil, akan menentukan nasib seperti Mandra warga penjual Lontong Balap Garuda Cak Gendut.
Emil mengajak pemilih milenal yang masih apatis terhadap politik untuk merubah keputusannya. "Ini lho keputusan politik yang akan dibuat akan menentukan nasib seperti Mas mandra, apakah sentra kuliner berkembang atau kebalikannya. Itu ditentukan oleh keputusan politik, makanya jangan apatis karena keputusan itu sangat berpengaruh pada diri sendiri, teman kita termasuk sepetti mas Mandra ini," ujar Emil. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini