"Suara tersebut didengar oleh para penambang yang saat itu ada di sekitar kawah. Kemudian mereka langsung melaporkan kepada kami," jelas Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto kepada detikcom, di Pos Pantau Gunung Ijen, Kamis (22/3/2018).
Saat ini suhu permukaan kawah Gunung Ijen 20 derajat sedangkan normalnya antara 30 hingga 40 derajat. "Jika di bawah 30 bahaya di atas 40 juga bahaya normalnya antara itu," jelas Heri.
Pantauan petugas saat naik ke Gunung Ijen sekitar jam 05.00 wib, sisa bualan masih terlihat. Normalnya, bualan muncul di kedalaman 160 meter. Sementara kawah Ijen memiliki kedalaman hingga 180 meter.
Ia menjelaskan selama dua hari terakhir jumlah gempa vulkanik dangkal meningkat antara 11-22 kali. Bahkan sejak Kamis 22 Maret 2018 tengah malam hingga 22 Maret 2018 pukul 08.00 wib, gempa vulkanik dangkal sebanyak 12 kali padahal jika normal hanya 2-4 kali.
"Saat bualan muncul, terlihat gempa ukuran simpangan nya hingga 40 Mili. Tapi ini bukan letusan. Beda. Untuk karakter Gunung Ijen memang unik yang berbahaya itu gas beracunnya," jelasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini