Kartu-kartu yang diletakkan di dalam karung itu ditemukan Kardi, anak pemilik laundry, pada Sabtu (10/3). Hal ini sempat dilaporkan dan diurus oleh Ketua RT setempat namun tidak ditindaklanjuti. Hingga akhirnya temuan ini dilaporkan ke polisi.
Setelah dicek, pihak Kemendikbud memastikan satu karung berisi KIP ini diperuntukkan bagi siswa-siswa yang ada di dua kelurahan di wilayah Kecamatan Sukolilo.
"Juga memastikan kartu-kartu itu untuk dua kelurahan yakni Kelurahan Keputih dan Kelurahan Gebang Putih," ungkap Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser.
Pagi tadi, kartu-kartu tersebut dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk diusut. Jika ada unsur pidana, maka kepolisian akan memproses.
![]() |
KIP berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa SD, SMP, dan SMA/SMK di seluruh Indonesia. Sederhananya, PIP adalah dana operasional untuk anak-anak sekolah seperti biaya buku, seragam dan transportasi.
Pengelolanya adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk kemudian didistribusikan ke seluruh siswa SD, SMP dan SMA/SMK yang membutuhkan.
Bentuknya mirip dengan kartu ATM untuk sebab dana PIP yang diperoleh dapat dicairkan lewat bank penyalur, yaitu BRI dan BNI.
Ada juga penerima dana KIP yang dikirim ke sekolah oleh Dinas Pendidikan. Dana itu juga dapat dicairkan lewat bank penyalur terdekat.
"Tempat pencairan dana bagi siswa SD/paket A, SMP/paket B, SMK/peserta kursus dapat dilakukan di BRI. Sedangkan tempat pencairan dana di BNI diperuntukkan bagi siswa SMA/paket C. Penggunaan KIP selain di pendidikan formal, dapat juga digunakan di pendidikan non formal," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad dalam keterangannya.
Harusnya KIP sampai ke penerima. Kartu itu sangat diperlukan untuk biaya sekolah. Kenapa tergeletak di tempat laundry? Siapa yang menaruhnya? (lll/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini