Tak Tega Jadi Buruan, Alasan Brigadir Arifian Pelihara Biawak

Tak Tega Jadi Buruan, Alasan Brigadir Arifian Pelihara Biawak

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 09:49 WIB
Brigadir Arifian memelihara 4 ekor biawak di rumahnya. (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan - Kecintaan Brigadir Arifian Miftahul Firdauz pada biawak diawali sejak tahun 2010 silam. Ketika itu, tak sengaja ia bertemu seekor biawak Jawa di pekarangan rumahnya.

Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan ini pun memberanikan diri menangkap kadal besar tersebut dan memeliharanya.

"Saat melihat ada biawak di pekarangan rumah, langsung saya tangkap. Setelah saya pelihara, ternyata biawak itu bisa jinak," kata Fian, panggilan akrab Brigadir Arifian di rumahnya di Dusun Bengok Utara RT/RW 01/08 Desa/Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan ini, Selasa (20/3/2018).

Biawak hasil tangkapan tersebut ia rawat dengan baik dan sempat diikutkan berbagai kontes. "Namun suatu hari, ia lepas. Pas saya bangun tiba-tiba kandang kosong. Saya sangat sedih," ungkapnya.

Meski biawak pertamanya hilang, kecintaannya pada reptil yang juga disebut nyambik ini tak luntur. Ia pun mulai gencar mencari informasi terkait biawak dari berbagai sumber seperti internet dan komunitas.

"Akhirnya saya dapat biawak besar ukuran dua meter berbobot 50 kilo gram. Sayangnya dia mati," terangnya.
Tak Tega Jadi Buruan, Alasan Brigadir Arifian Pelihara BiawakBrigadir Fian memperlihatkan salah satu biawak peliharaannya. (Foto: Muhajir Arifin)

Namun nyatanya pengalaman tak baik memelihara biawak ini justru membuat Fian semakin penasaran. Ia semakin semangat menambah pengetahuan tentang biawak agar bisa memelihara kadal besar itu dengan baik.


"Setelah saya merasa yakin mampu pelihara biawak, saya membeli biawak hingga saya punya 5 ekor. Saya rawat mereka sejak kecil sampai sekarang ada 4 biawak yang saya pelihara. Leno, Rapunzel, Bone dan Eksa, sudah seperti keluarga saya. Anak-anak dan istri saya juga sayang mereka," katanya.

Dikakatakan Fian, kecintaanya pada biawak juga dipicu banyaknya perburuan pada satwa tersebut. "Kan banyak pemburu biawak ini, dijual atau dijadikan sate. Bisa punah hewan ini," ujarnya.

Oleh karena itu, Fian berusaha keras mengembangbiakkan biawak miliknya meski diakuinya sampai saat ini upaya itu belum membuahkan hasil.

"Pernah bertelur, tapi gagal menetas. Kemungkinan karena suhunya yang berubah-ubah, sehingga biawak tersebut tidak menetas. Saya harus belajar lagi," ungkapnya.

Karena kecintaannya pada biawak ini, Fian juga mendirikan komunitas Forebal (Forum Reftil Bangil) pada 27 April 2017. Fian sendiri merupakan penggerak komunitas tersebut hingga saat ini.
Biawak Brigadir Fian sering diajak berenang dan jalan-jalan. (Foto: Muhajir Arifin)Biawak Brigadir Fian sering diajak berenang dan jalan-jalan. (Foto: Muhajir Arifin)
(lll/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.