Anak pertama Zaini, Saiful Toriq (25) mengatakan, ayahnya telepon dari balik tahanan pada Sabtu (17/3). "Abah (Zaini) hanya berpesan kalau Umi (Ibu) akan kerja di Arab Saudi dan saya disuruh jaga adik dan rumah," tutur Saiful di rumah duka, Desa Kebun, Kamal, Bangkalan, Senin (19/3/2018). Istri Zaini saat ini berada di Saudi.
Zaini sama sekali tak menyinggung soal eksekusi. Keluarga tidak sadar itu adalah komunikasi terakhir dengan almarhum.
"Tidak ada kata-kata akan dieksekusi. Hanya pesan itu saja, jaga rumah dan Umi akan kerja di Arab lagi," kata Saiful.
Karena keterdesakan ekonomi, Zaini mengadu nasib ke Saudi pada tahun 1992. Setelah sekian tahun di Saudi, dia tersandung kasus pada tahun 2004 dan dituduh membunuh majikan. Pengadilan setempat menjatuhkan vonis mati.
![]() |
Saiful mengaku sudah tiga kali bertemu dengan ayahnya di tahanan Saudi. Yakni tahun 2013, 2015, dan terakhir Januari 2018. Pertemuan itu disponsori oleh Kementerian Luar Negeri.
"Saya bertemu dengan abah bersama adik saya, Mustofa Kurniawan. Tiap kali bertemu Abah hanya berpesan kalau Abah pasti keluar, yang sabar. Didoakan saja," kata Saiful.
Pada pertemuan terakhir, Saiful mengaku kondisi Zaini terlihat sehat. "Abah terlihat sehat dan sekali lagi Abah tidak pernah mengungkapkan kapan akan dieksekusi," tandas Saiful.
Kabar mengagetkan diterima keluarga pada Minggu (18/3) malam. Zaini telah dipancung dan jasadnya dikuburkan di Saudi. Pagi tadi, perwakilan Kemlu dan BNP2TKI datang ke rumah duka mempertegas kabar duka tersebut. (iwd/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini