Wakil Ketua DPC PPP Diragukan Kencani Waria, Ini Respons Polisi

Wakil Ketua DPC PPP Diragukan Kencani Waria, Ini Respons Polisi

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 19 Mar 2018 17:20 WIB
Reka ulang tewasnya Wakil Ketua DPC PPP Jombang/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58) diduga tewas akibat serangan jantung saat kencan dengan waria. Namun, beberapa pihak meragukan hasil penyelidikan tersebut. Begini respons polisi.

"Kami bicara fakta di lapangan dan berdasarkan keterangan saksi. Kasus ini kami tangani sesuai prosedur, profesional dan transparan," kata Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo saat dihubungi detikcom, Senin (19/3/2018).

Meski hasil autopsi secara resmi belum diterima, lanjut Puji, pihaknya sudah mendapatkan keterangan lisan dari dokter forensik yang mengautopsi jenazah Syafii. Menurut dokter, politisi PPP asal Desa Jombok, Kesamben, Jombang, ini tewas akibat serangan jantung.




"Untuk sementara berdasarkan keterangan dokter yang melakukan autopsi, korban meninggal akibat terjadi pembengkakan pembuluh darah jantung sehingga jantungnya tidak berfungsi, mengakibatkan korban meninggal dunia," ujarnya.

Hal itu selaras dengan rekam medis dan keterangan istri Syafii. Menurut Puji, korban mengidap sakit jantung akut. Bapak satu anak ini pernah dirawat selama 11 hari di rumah sakit. Hanya sekitar 25% bagian jantung korban yang berfungsi normal.

"Jantung korban terpacu kencang saat berhubungan dengan waria inisial V, sementara jantung korban tak berfungsi maksimal. Pengakuan dari waria V korban langsung kejang-kejang dan lemas setelah korban mencapai klimaks," ungkapnya.


Kendati begitu, kata Puji, pihaknya tetap menunggu hasil resmi autopsi dari dokter forensik RS Bhayangkara Polda Jatim. "Kami sudah bersurat ke labfor, kami tunggu untuk memastikan penyebab kematian. Karena sejauh ini hasil visum luar maupun autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," terangnya.

Sementara terkait syafii tewas saat kencan dengan waria, Puji mendapat informasi tersebut dari saksi waria berinisial F alias V. Waria asal Jombang ini mengaku berkencan dengan korban di kebun tebu Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Dengan begitu, V adalah orang terkahir yang bersama korban.

"Korban baru pertama kali datang ke lokasi (prostitusi waria) dan pertama kali bertemu dengan V pada Kamis malam. Kemudian mereka sempat hubungan oral seks. Setelah oral seks, korban ejakulasi kemudian kejang-kejang dan lemas," tandasnya.


Istri Syafii Ismiati (51) tak percaya suaminya tewas saat berkencan dengan waria. Menurut dia, korban tak pernah keluar malam lantaran mengidap sakit jantung. Bapak satu anak ini juga religius dan baik dengan tetangga.

Hal senada dikatakan Sekjen PPP Arsul Sani. Menurut dia, PPP tidak percaya pada kabar yang menyebut Syafii berkencan dengan waria sebelum tewas. Tak ada tanda-tanda perilaku yang menyimpang dari keseharian Syafii.

"Dari penjelasan yang disampaikan oleh teman-temannya, kami percaya bahwa korban bukan orang yang berperilaku seksual menyimpang," tegasnya.


Syafii ditemukan tewas dengan posisi terlentang dan telanjang di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban. Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluan korban.

Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil reka ulang, korban tewas saat berkencan dengan waria berinisial F alias V. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.