"Jam 23.00 semalam adik saya baru cerita ke saya kalau Abah dieksekusi," kata anak pertama almarhum, Saiful Toriq, kepada detikcom di rumah duka Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Senin (19/3/2018).
Mendapat kabar dari sang adik yang ditelepon Kemlu, Saiful langsung menghubungi sendiri melalui WhatsApp.
"Saya tanya ke Kemlu Jakarta, benar tidak berita ini (eksekusi almarhum) dan dijawab besok (hari ini) akan diberitahu," imbuhnya.
![]() |
Saiful mengaku mendapat kabar jelas setelah keluarga didatangi rombongan dari Kemlu, BNP2TKI dan Badan Perlindungan WNI pagi tadi.
"Baru pagi tadi saya mendapat keterangan jelas dan resmi dari Badan Perlindungan WNI kalau pemerintah sudah berusaha maksimal dengan melakukan upaya diplomasi ke Pemerintah Arab Saudi dengan berkirim surat hingga menempuh jalur hukum meminta Peninjauan Kembali (PK)," ungkap Saiful.
Anak kedua almarhum Mustofa Kurniawan (19) mengaku mendapat kabar ayahnya dieksekusi oleh adik almarhum atau bibi yang bersangkutan.
"Saya tidak mendapat telepon langsung dari Kemlu. Tetapi diberitahu oleh bibi yang mendapat telepon. Kabar itu diberitahu seusai salat Isya dan saya baru kasih tahu ke kakak (Saiful Toriq) sekitar pukul 23.00 Wib setelah jemput istrinya bekerja," terang Mustofa.
Zaini dieksekusi mati pada Minggu, 18 Maret 2018. Pria yang bekerja sebagai sopir itu dituduh terlibat dalam pembunuhan majikan. Pemerintah Indonesia sudah mengusahakan permohonan pembebasan namun ditolak Pemerintah Saudi. (ze/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini