Salah satu program andalan dalam pertarungan Pilwali Malang 2018 ini, adalah subsidi angkutan kota bagi pelajar atau siswa buruh pabrik dan ibu rumah tangga. Cawali Kota Malang Yaqud Ananda Gudban mengatakan program subsidi angkutan umum ini telah dikonsultasikan dengan beberapa tim yang di dalamnya melibatkan pakar dari berbagai kampus.
"Subsidi angkutan umum ini merupakan solusi bagi para sopir angkot yang selama ini banyak mengeluhkan terkait pendapatan mereka," ungkap Mbak Nanda, Senin (19/3/2018).
Melalui semangat 'Ayo Noto Malang', program ini juga diharapkan bisa mengatasi kemacetan di Kota Malang. Mbak Nanda dan Sam Wanedi melihat selama ini, utamanya pagi hari saat anak berangkat sekolah dan para buruh pabrik berangkat kerja, kemacetan kerap terjadi di beberapa titik karena mereka menggunakan kendaraan pribadi.
"Sehingga ini juga bagian dari upaya kami bagaimana memaksimalkan transportasi publik termasuk angkutan umum untuk mengatasi kemacetan," ungkap peraih doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini.
Selain membantu para sopir angkot, subsidi angkutan umum ini juga meringankan beban masyarakat. Nantinya, para siswa, buruh pabrik, ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan angkutan kota, tidak akan dibebankan biaya karena sudah di tanggung oleh pemerintah.
"Teknisnya sudah kami rancang dengan beberapa skema. Nanti kita bisa menggunakan sistem kupon dan juga sistem pengaturan waktu-nya," imbuh Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang ini.
Sementara Cawawali Ahmad Wanedi menambahkan, program subsidi bagi angkot ini sudah beberapa kali dibicarakan dengan paguyuban sopir dan mendapat apresiasi yang sangat baik.
"Sopir angkot sudah menyambut baik program ini dan dianggap sebagai solusi yang masuk akal," imbuh Ahmad Wanedi.
Dia berharap, program ini bisa menyelesaikan permasalahan terkait dengan angkot yang selama ini masih berpolemik.
"Permasalahan utama di angkutan umum adalah soal penghasilan, kami berharap subsidi ini bisa menjadi solusi," pungkasnya.
Program subsidi angkutan umum (gratis) untuk pelajar, ibu rumah tangga, buruh pabrik dan pedagang kecil yang dicetuskan oleh pasangan nomor urut 1 Ya'qud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi disambut baik oleh masyarakat.
Latni Julian (38) salah satu pekerja pabrik Sampoerna menyampaikan bahwa program dari pasangan dengan akronim Menawan ini akan sangat membantu dirinya bersama pekerja lainnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Wah kalau itu benar ya, sangat membantu sekali mas. Saya gak perlu sisihkan gaji untuk pake bayar angkot," katanya. Program tersebut menurut dia, akan berdampak ke sektor lainnya misalnya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Anak saya dua orang sekolah semua, kalau semisal Bu Nanda dan Pak Wanedi tepati janjinya alhamdulillah uangnya bisa saya simpan untuk keperluan lain," ucapnya. (fat/fat)











































