"Ada permasalahan besar bagaimana pendekatan budaya Jawa-Sunda itu kita selesaikan setelah 661 tahun. Saya kira perlu mendialogkan ini dengan masyarakat," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, usai melantik empat Pj bupati di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (13/3/2018).
661 Tahun yang dimaksud Pakde Karwo adalah perang Bubat atau Pasundan Bubat yang merujuk pada konflik antara Kerajaan Padjajaran dan Kerajaan Majapahit. Konflik itu disebut-sebut menyimpan emosi kolektif di masyarakat Sunda-Jawa. Ujungnya tidak ada nama jalan Majapahit di Tanah Pasundan, sebaliknya tidak ada nama jalan Siliwangi di Bumi Jawa.
Untuk harmonisasi Sunda-Jawa, rencananya akan ada dua nama jalan di Surabaya yang diganti. Yakni Jalan Gunungsari menjadi Jalan Siliwangi dan sebagian Jalan Dinoyo menjadi Jalan Pasundan.
Sementara di Bandung, berdasarkan dialog dengan Gubernur Ahmad Heryawan dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Hotel Bumi Surabaya, Rabu (6/3), akan akan nama jalan Majapahit dan Hayam Wuruk.
Pakde Karwo menegaskan Jalan Gunungsari tidak diganti sepenuhnya menjadi Jalan Siliwangi. Pun haknya dengan Jalan Dinoyo, tak semua diganti menjadi Jalan Pasundan.
"Ini bukan penghapusan jalan sepenuhnya. Hanya sebagian dari dua jalan yang ada di Surabaya yang akan diubah namanya untuk simbolik harmoni budaya," jelas Pakde.
Kebijakan perubahan sebagian nama jalan merupakan bagian dari kepentingan umum. Dia berharap semua pihak bisa menerima. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini