Dihukum Terjaring Operasi, Pelajar Ini Menangis Tak Hapal Pancasila

Dihukum Terjaring Operasi, Pelajar Ini Menangis Tak Hapal Pancasila

Sugeng Harianto - detikNews
Selasa, 13 Mar 2018 12:59 WIB
Pelajar yang menangis karena dihukum dan tak hafal Pancasila (Foto: Sugeng Harianto)
Madiun - Sekitar 50-an pelajar SMP dan SMA terjaring operasi keselamatan. Saat diberikan hukuman menghafal Pancasila, ternyata banyak yang tidak hafal. Bahkan ada yang menangis.

"Kami gelar operasi keselamatan dengan sasaran utama pelajar SMP, SMA, dan tempat parkir umum. Namun khusus pelajar belum kami tilang, hanya peringatan saja dan menghafal pancasila. Tapi ternyata banyak yang tidak hafal mungkin takut atau apa," ujar Kanit Lantas Poksek Mejayan Iptu Bondan Wibowo kepada wartawan di lokasi operasi barat Terminal Caruban Jalan Panglina Sudirman Selasa (13/3/2018).

Salah satu pelajar yang tidak lancar menghafal Pancasila di antaranya adalah Vinia (16) siswi SMKN 1 Mejayan. Vinia yang melanggar tidak memakai helm dan tidak membawa STNK tampak menangis saat ditanyai polisi.

"Helm saya rusak pak, saya buru-buru terlambat nanti," tutur Vinia kepada polisi yang menghalangi motornya yang ingin melaju.


Pelajar SMP yang terjaring razia karena masih di bawah umurPelajar SMP yang terjaring razia karena masih di bawah umur (Foto: Sugeng Harianto)

Saat turun dari motor, polisi memintanya menghafal pancasila. Namun Vinia tidak hafal. "Sekolahnya di mana, masa pancasila ndak hafal," kata polisi yang di bajunya tertulis nama Warsito dengan senyum ranah.

Selain Vinia, ada pula salah satu siswa MTSN Caruban bernama Dion Ardiansyah (13) yang terjaring operasi. Dion melanggar karena mengendarai motor sendiri dengan usia masih di bawah umur.

Selain menggelar operasi dengan sasaran pelajar, sasaran lainnya adalah tempat jasa penitipan motor. Tempat penitipan motor tersebut kebanyakan menerima titipann motor pelajar SLTP. Polisi selain menegur, juga melarang pemilik jasa penitipan untuk menerima pelajar SLTP yang akan parkir.

"Jadi, kami gencar sosialisasi ke pemilik jasa parkir untuk menolak pelajar SLTP yang akan parkir. Di samping itu kami juga sudah sosialisasi ke sekolah-sekolah," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.