"Harga di tingkat petani masih tinggi, sedangkan harga sesuai pemerintah masih jauh di bawah harga di petani," jelas Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun, Heriswan saat dihubungi detikcom, Senin (12/3/2018).
Saat ini, lanjut Heriswan, harga gabah di tingkat petani masih berada di kisaran Rp 4.500/kg, sedangkan harga pembelian Bulog sesuai Inpres hanya Rp 3.700/kg dengan kadar air 14 persen.
Penyerapan gabah tahun 2018 juga masih kosong karena banyaknya tengkulak dari luar daerah yang membeli gabah dengan harga tinggi dan pihak Bulog tidak bisa mencegah karena tidak ada peraturan pemerintah yang terkait kebijakan tersebut.
![]() |
"Untuk penyerapan gabah kita masih belum bisa, mengingat juga banyak tengkulak yang masuk wilayah Madiun-Ngawi yang membawa dengan harga tinggi. Bulog tidak bisa melarang karena petani pasti ingin harga tinggi," kata Heriswan.
Heriswan menambahkan, saat ini target penyerapan beras Bulog Sub Divre 4 Madiun di tahun 2018 mencapai 38.900 ton. Dengan asumsi jumlah tersebut maka diperlukan pembelian gabah petani mencapai 77.800 ton gabah. Bulog Sub Divre 4 Madiun diketahui membawahi tiga wilayah dalam penyerapan gabah, yakni Madiun Kota dan Kabupaten serta Kabupaten Ngawi.
Sementara itu, harga beli gabah Bulog yang hanya mencapai Rp 3.700/kg dinilai sangat jauh di bawah harapan petani. Bahkan petani berpendapat dengan harga tersebut belum mampu mencukupi biaya produksi tanam padi.
"Harga segitu mana cukup buat biaya operasional tanam. Petani rugi harga segitu ndak dapat untung," jelas salah satu petani, Siman (55), warga Desa/Kecamatan Wonoasri.