Bintang Putra Wahyu Ramadhani, pelajar MI Islamiyah, Desa Nguwok, Kecamatan Modo, ini hanya bisa menangis saat ditanya siapa orang tuanya.
Wahyu hanya tahu, sedari kecil ia diasuh oleh seorang nenek yang tak lain adalah pengasuhnya saat ia bayi. Hingga duduk di bangku kelas IV MI, dia tak pernah tahu siapa orang tua kandungnya.
![]() |
"Bapak, ibu, saya kangen, saya ingin bertemu dengan bapak ibu saya," kata Wahyu dengan suara lirih dan air mata yang mengalir di pipinya, Sabtu (10/3/2018).
Wahyu yang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter ini hanya tahu Mbah Sinduk-lah satu-satunya orang yang mengasuhnya. "Tiap hari ya sama Mbah Sinduk," aku Wahyu lirih.
Mbah Sinduk (80) menuturkan, dirinya mengasuh Wahyu sejak bayi. Saat itu Wahyu hidup bersama orang tua angkatnya di Desa Nguwok.
![]() |
Karena permasalahan keluarga, kedua orang tua angkat Wahyu akhirnya bercerai. Pasangan suami istri itu pergi dari Desa Nguwok meninggalkan Wahyu dengan Mbah Sinduk. Hingga Wahyu beranjak besar, tak pernah ada kabar dari orang tua angkatnya.
"Sehingga saya pun merawat Wahyu hingga sekarang," ujarnya.
Meski menumpang di rumah orang, Mbah Sinduk penuh kasih sayang merawat Wahyu. Rasa penasaran terhadap sosok orang tua kandung Wahyu, kerap kali menyapa fikirannya. Namun di usianya yang senja, Mbah Sinduk tak lagi mampu mencarinya.
"Untuk mengurus surat-surat agar Wahyu bisa mendapatkan bantuan uang sekolah saja, Wahyu saya titip dimasukkan dalam KSK rumah yang saya tumpangi," ungkapnya.
Kini Mbah Sinduk terlanjur sayang dengan Wahyu. Dia sudah menganggap Wahyu seperti cucunya sendiri. "Wahyu saya besarkan dengan segala keterbatasan saya," aku Mbah Sinduk yang hanya bisa berbahasa Jawa ini.
Keinginan Mbah Sinduk menemukan orang tua Wahyu, mendapat respons dari para relawan. Salah satunya Purnomo. Bersama komunitasnya, dia juga akan membantu biaya sekolah Wahyu.
"Kami kasihan dengan Wahyu karena harus tinggal dengan Mbah Sinduk yang juga menumpang di rumah orang, kami juga ingin agar Wahyu bisa tahu siapa orang tuanya sesungguhnya," terangnya. (fat/fat)