"Saya sejak muda senang buat miniatur kapal. Saat tidak melaut saya pasti buat kapal mengisi waktu luang," kata Wahidi di rumahnya, Jumat (7/3/2018).
Lambat-laun, hasil karya ayah 3 anak ini mulai diminati warga. Keahliannya membuat miniatur kapal menyebar dari mulut ke mulut. Beberapa orang datang ke rumahnya meminta dibuatkan miniatur kapal.
"Saya bisa membuat beberapa jenis (miniatur) perahu dan kapal. Namun hampir semua orang minta kapal Phinisi," terangnya.
Wahidi mengatakan proses pembuatan miniatur kapal Phinisi jauh lebih rumit dari jenis kapal lainnya. Waktu penyelesaiannya juga lebih lama.
"Satu (miniatur) kapal Phinisi butuh sekitar empat meter bambu," terangnya sembari tetap melakukan aktivitasnya membuat miniatur.
Bambu-bambu tersebut dipotong tipis lalu dihaluskan sesuai ukuran. Potongan bambu dibentuk pipih kemudian dirangkai dengan lem pada kerangka kapal.
Untuk mempercantik miniatur, ia memanfaatkan aneka jenis kerang dan batu-batu kecil pantai sebagai hiasan. Setelah rampung, miniatur kapal dicat plitur.
Salah seorang pembeli, Abdullah, mengatakan miniatur karya Wahidi sangat halus dan rapi. Selain itu, harganya juga terjangkau.
"Miniatur karya Pak Wahidi lebih halus dan cantik. Harganya juga terjangkau," ungkapnya.
Karena cantik dan terjangkau, Abdullah rela menunggu beberapa hari sampai pesanannya selesai. "Beberapa hari lalu saya datang pesan. Katanya hari ini selesai dan saya datang hari ini," ungkapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini