"Sekolah kami sudah melakukan Computer Based Test (CBT) sejak 10 tahun lalu," tutur Wijanarko Adi Susetyo, guru bidang TIK, Rabu (7/3/2018).
Pasalnya, SMA Muhipo selain memiliki 90 unit komputer yang siap dipakai dan memiliki lima server dengan rincian, tiga server utama dan dua server cadangan. "Server pun sudah kita rancang jadi tidak ada masalah," jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Adi ini mengaku total jumlah siswa kelas XII sebanyak 268 siswa saat ujian pun sudah terpenuhi dengan rasio 1:3. "Artinya satu komputer bisa digunakan sebanyak tiga sesi," ujarnya.
Namun terkadang meski dalam persiapannya sudah baik, ada saja masalah yang ditemui saat pelaksanaan ujian menggunakan komputer. Mulai dari komputer error atau rusaknya komponen komputer.
"Kemarin ada satu komputer yang rusak, tapi karena ada cadangannya kita juga tidak bingung," terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Muhipo, Muh. Kholil menambahkan pihaknya mengimbau para siswa untuk berprestasi namun dengan nilai kejujuran. Karena roh dari pelaksanaan ujian ini adalah nilai kejujuran.
"Dimana tidak bisa lagi ditemukan soal bocor, karena semuanya terintegrasi lewat komputer sebelum mengerjakan baru bisa diunduh soalnya," pungkasnya. (bdh/bdh)