Kisah Yudi, Pemuda Ponorogo yang Menekuni Kerajinan Reog

Kisah Yudi, Pemuda Ponorogo yang Menekuni Kerajinan Reog

Charolin Pebrianti - detikNews
Selasa, 06 Mar 2018 10:05 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Dikenal sebagai pusatnya kesenian reog, Ponorogo memiliki banyak generasi muda berdarah seniman. Salah satunya, Yudi, warga Dukuh Tempel, Desa Turi, Kecamatan Jetis, Ponorogo yang melestarikan kerajinan reog sejak tahun 1993.

"Berawal dari kecintaan terhadap kesenian reog, menghantarkan saya menjadi perajin reog," tutur Yudi saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/3/2018).

Menurut Yudi, dalam satu bulan ia mampu membuat 2-5 reog dalam berbagai ukuran. Untuk reog ukuran super dijual dengan harga Rp 17,5 juta, sedangkan untuk reog ukuran standar dijual dengan harga Rp 14-15 juta, dan untuk yang paling kecil atau reog mini dijual dengan harga Rp 11 juta.

"Penjualannya dikirim ke Malang, Lampung dan Riau dengan menggunakan bus biasanya," lanjutnya.
Kisah Yudi, Pemuda Ponorogo yang Menekuni Kerajinan ReogFoto: Charolin Pebrianti

Ditanya terkait bahan baku membuat reog, Yudi mengaku terbilang mudah mendapatkan bulu dadap merak. Meski diimpor dari India, pasokan bulu dadap merak selalu ada.

Yudi menambahkan, satu helai bulu merak biasa dihargai Rp 75.000. "Kadang telat, tapi lumayan lancar. Biasanya sebulan sekali, saya dikirimi dadap merak," terangnya.

Pria berumur 37 tahun itu menerangkan untuk membuat reog ukuran super diperlukan 2.700 helai dadap merak, sedangkan untuk ukuran standar membutuhkan 1.200 helai dan reog mini memerlukan 800-900 helai dadap merak.

Selain membuat reog, Yudi mengaku juga bisa membuat ganongan, kendang dan kucing-kucingan sebagai perlengkapan saat pementasan reog. Ilmu membuat reog ini ia dapatkan langsung dari sang ayah.

"Meski tidak mesti setiap bulan laku, tapi lumayan cukup untuk menafkahi anak istri," pungkasnya.
Kisah Yudi, Pemuda Ponorogo yang Menekuni Kerajinan ReogFoto: Charolin Pebrianti
(lll/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.