Sosialisasi dilakukan dengan membagikan sembako kepada pengemudi bentor. Selain itu juga blusukan ke bus umum untuk menyampaikan imbauan keselamatan kepada para penumpang.
"Kegiatan ini kami jadwalkan, sudah masuk programnya pak Kapolres namanya BREM lantas. BREM artinya Bhayangkara Respona dan Empati Masalah Lalu Lintas. Untuk pagi ini kami sedekah dan blusukan ke bus penumpang sambil sosialisasi, agar disampaikan ke anak agar selamat jangan pakai motor jika belum umur," jelas Kasat Lantas Polres Madiun AKP Imam Mustolih kepada detikcom di Jalan Panglima Sudirman Caruban depan taman kota Sabtu (3/3/2018).
Sosialisasi keselamatan ini, kata Imam, melibatkan lebih dari 110 anggota polantas baik polki dan polwan. Sosialisasi diharapkan dapat menekan angka kecelakaan.
Memberikan selebaran keselamatan berlalu lintas (Foto: Sugeng Harianto) |
Imam mengatakan, selama kurun waktu 2 bulan terakhir di tahun 2018 sudah ada 95 kasus kecelakaan, dengan korban meninggal 15 orang dan luka 122 orang. Jumlah tersebut dengan faktor penyebab terbanyak yakni kurangnya kedisiplinan pengendara.
Imam menambahkan dari 13 wilayah polsek yakni ada 5 wilayah yang sangat rawan kecelakaan yakni kecamatan Geger, Pilangkenceng, Nglames, Saradan, dan Balerejo.
Pantauan detikcom, dalam sosialisasi selain pemberian sembako ke pengemudi bentor, polisi melakukannya di dalam busm. Di dalam bus, polisi menyampaikan imbauan tentang kedisiplinan berlalu lintas.
Selain itu, polisi juga memberikan selebaran tentang Operasi Keselamatan Semeru 2018 yang dimulai 5-25 Maret 2018. Rencananya, dalam operasi nanti Polres Madiun akan berfokus terhadap pengendara motor di bawah umur utamanya pelajar SLTP yang menggunakan motor. (iwd/iwd)












































Memberikan selebaran keselamatan berlalu lintas (Foto: Sugeng Harianto)