Para Mahmud Ini Tertipu Arisan Online, Mulai Mobil Hingga Emas

Para Mahmud Ini Tertipu Arisan Online, Mulai Mobil Hingga Emas

Erliana Riady - detikNews
Jumat, 02 Mar 2018 15:13 WIB
Para Mahmud di ruang Kasat Reskrim Polres Blitar Kota (Foto: Erliana Riady)
Jakarta - Sebanyak tujuh mamah muda (mahmud) mendatangi Polres Blitar Kota. Tak mau ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), mereka ingin langsung bertemu Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono.

Saat ditanya petugas SPKT tentang keperluannya, serempak mereka menjawab "Mau lapor penipuan pak, biar cepat ditangani seperti kasus penculikan anak kemarin," kata mereka.

Petugas SPKT-pun tak kuasa dan mengantarkan mereka ke ruang satreskrim di bagian belakang Polresta. Saat menunggu, kepada detikcom satu di antara Mahmud, Wahyu Risa (23) warga Kademangan Kabupaten Blitar, bercerita.

"Kami ini korban penipuan arisan online. Macam-macam jenis arisannya, tapi waktunya dapat, malah katanya uangnya dibawa kabur temannya. Kami ke sini biar uang kami kembali, terus yang bikin arisan itu supaya dibui," katanya, Jumat (2/3/2018).

Salah satu arisan yang diikuti Risa adalah arisan mobil. Mobil yang didapatkan dari arisan mobil ini adalah Honda Brio. Risa mengenal arisan mobil ini dari temannya. Anggota arisan ini 10 orang dan di bagi dalam dua kelompok. Masing-masing peserta arisan disuruh membayar uang senilai Rp 50 juta.

"Saya ikut awal Nopember 2017 lalu, langsung saya bayar cash. Seharusnya saya sudah dapat mobil Brio keluaran terbaru bulan Februari lalu. Tapi nyatanya, uang saya malah hilang. Katanya dibawa kabur temannya," akunya.

Kasat Reskrim langsung tangani laporan para mahmud iniKasat Reskrim langsung tangani laporan para mahmud ini (Foto: Erliana Riady)
Lain lagi dengan yang dialami Arisa Dewi (27), warga Sananwetan Kota Blitar. Ibu dua anak ini mengikuti arisan emas dan handphone. Dia mengenal arisan ini, juga dari temannya dan tawaran ini juga viral di medsos. Risa akhirnya ikut sejak Nopember 2017.

"Bayarnya Rp 405 ribu tambah biaya admin Rp 100 ribu. Dengan pembayaran sebanyak 10 kali, setiap anggota arisan dijanjikan akan dapat emas murni seberat 10 gram," paparnya.

Namun, emas yang harusnya didapat pada bulan Februari lalu, belum terealisasi sampai hari ini. Yang membuat jengkel Dewi, tidak ada itikad baik dari sang pembuat arisan untuk mengembalikan uangnya.

"Ditelpon susah, didatangi gak pernah nemui. Hanya di WA grup arisan itu saja bilang, untuk saat ini arisan saya tutup," terangnya dengan nada emosi.

Informasi yang dihimpun detikcom, dari grup WA arisan para mahmud ini terdapat 120 anggota. Jumlah uang mereka yang terkumpul sekitar Rp 1,7 miliar. Arisan ini mengerucut pada satu bandar yang memegang uang semua anggota arisan yang terdiri dari para mahmud.

Saat ini, ketujuh mahmud sedang berada di ruang Kasatreskrim Polresta Blitar. Tampak Kasatreskrim menangani langsung laporan mereka. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.