Selama ini, tambahnya, sebanyak 74,99 persen industri di Indonesia masih saja melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan barang baku di perusahaannya.
"Ini merupakan tantangan pengusaha ke depan, jadi solusi permasalahan kita yang harus dicari yakni pengganti bahan baku impor," ujar Soekarwo usai acara Pelantikan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) HIPMI di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (1/3/2018).
Untuk mengatasi hal ini, Gubernur yang akrab dengan panggilan Pakde Karwo ini menawarkan solusi, yakni mengambil bahan baku yang diproduksi di dalam negeri sendiri. Misalnya untuk industri yang membuat alat-alat rumah tangga, bisa menggunakan nikel dari Indonesia sebagai bahan baku.
"Kan kita punya banyak, tidak harus impor dari Cina," tambah Pakde Karwo.
![]() |
Dalam kesempatan yang sama, Pakde juga menginginkan jika anggota HIPMI nantinya bisa memahami peluang pasar yang cukup besar di Jatim, termasuk bisa membangun ekonomi digital.
Hal ini disambut baik oleh Ketua Umum DPD HIPMI yang baru saja dilantik, Mufti Aimah Nurul Anam. Mufti mengaku memiliki program kerja untuk meningkatkan minat menjadi pengusaha di ranah pelajar, mahasiswa hingga santri.
Sebab berdasarkan survei, 99 persen mahasiswa tidak ada yang ingin jadi pengusaha. Tak hanya itu, pengusaha yang ada di Indonesia juga hanya berkisar di angka 1,3 persen dari keseluruhan penduduk.
"Melihat hal ini, akan ada program HIPMI goes to school yang akan sosialiasi ke SMA-SMA," ujar Mufti ketika memberikan sambutan.
Tidak cukup itu, HIPMI juga akan melakukan sosialisasi ke pesantren-pesantren yang tersebar di penjuru Jatim. Ini dilakukan karena Mufti melihat potensi santri yang juga bisa diarahkan untuk menjadi pengusaha.
![]() |