Berdasarkan hasil penyelidikan anggota unit Reskrim Polres Kediri, total ada empat orang yang terlibat dalam video kekerasan tersebut. Tiga orang di antaranya merupakan terduga pelaku pengeroyokan, sedangkan satu orang menjadi korban pengeroyokan.
"Benar ada empat anak yang telah dikantongi identitasnya dan sedang dalam pemeriksaan kepolisian, terkait perannya dalam video pengeroyokan di SLG Kediri," ujar Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Hanif Fatih kepada detikcom, Rabu, (28/2/2018).
Ketiga terduga pelaku masing-masing berinisial IA (19), RA (16) dan NR (16). IA berstatus pengangguran dan diketahui warga Pagu, sedangkan RA (16) dan NR (16) berstatus pelajar SMP di Kabupaten Kediri.
Polisi akhirnya juga berhasil memperoleh identitas korban yang diketahui berinisial DE (16), siswa salah satu SMP di Kabupaten Kediri.
"Iya, mereka semua berstatus pelajar. Karena pelajar, cara kami menanganinya juga berbeda. Sesuai dengan aturan perundang-undangan perlindungan anak," jelas Hanif.
Dari informasi yang dihimpun detikcom di lapangan, saat ini Polres Kediri sedang menyelidiki dan mendalami kasus video pengeroyokan yang terjadi di lapangan Monumen Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri tersebut, meskipun korban belum melaporkan kejadian pengeroyokan terhadap polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video pertengkaran yang melibatkan 3 orang perempuan yang nampak masih belia pada hari Minggu, (26/2/2018) petang, di seputaran lapangan Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri. Video ini tersebar melalui media sosial Facebook dan Youtube dengan durasi sekitar 30 detik.
Nampak dalam video seorang perempuan berbaju hitam lengan panjang dengan celana jeans biru dikeroyok dan dipukul serta ditendang oleh dua orang perempuan, yang satu berkaus merah dan mengenakan rok bermotif kotak-kotak, satu lagi berbaju merah serta celana jeans putih abu-abu. (lll/fat)











































