"Tahun ini kami selesaikan semua perencanannya, dan insyaAllah akhir tahun ini kita akan mulai," ujar Budi usai menghadiri Diskusi bertajuk Sukses Indonesiaku di Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (27/2/2018).
Budi juga mengatakan pihaknya telah beberapa kali bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk merencanakan pembangunan trem. Sejauh ini, dia melihat antusiasme Risma yang cukup besar. Dia juga mengaku, kini dia sedang dalam tahap sosialisasi.
"Mengenai trem, kita lagi sosialisasi. Hari ini (kunjungannya di Surabaya) adalah bagian dari sosialisasi," kata Budi.
Realisasi pembangunan trem ini melalui skema Kerjasama Pemanfaatan Badan Usaha (KPBU). Yang berarti, untuk pembiayaannya akan dibagi antara pemerintah dan pihak swasta, termasuk Pemerintah Kota Surabaya.
Selain itu, pembangunan trem ini juga akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI). Karena beberapa jalur trem menggunakan jalur kereta api.
Budi mengatakan, pembangunan trem ini akan menghabiskan biaya sedikitnya 4,5 Triliun. "Nanti biayanya melalui KPBU, pemerintah memberikan dana, swasta juga memberikan dana," tambah Budi.
Untuk itu, pemerintah mengaku membutuhkan banyak dana yang akan didapat melalui proses lelang dari pihak swasta. Untuk lelang sendiri, Budi menargetkan akan dilakukan dalam tiga bulan ke depan.
"Kalau dari swasta kita target bisa dapat 1 hingga 1,5 Triliun," ujarnya.
Anggaran ini akan dialokasikan untuk pembelian trem sebanyak 20 hingga 30 unit kendaraan. Namun, Budi belum bisa memastikan berapa tarif yang dipatok untuk menaiki trem. Karena hal ini masih di tahap survey.
Nantinya, jalur trem di Surabaya akan melewati Joyoboyo-Raya Darmo-Urip Sumoharjo-Basuki Rahmat-Panglima Sudirman, kemudian kembali ke Jalan Urip Sumoharjo-Raya Darmo-Joyoboyo. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini