Hal ini diungkapkan pakar nutrisi dan pemerhati gaya hidup, Dr Grace Judio-Kahl saat ditemui detikcom di Noach Cafe, Surabaya baru-baru ini.
Ia merujuk pada hasil Riset Kesehatan Dasar di tahun 2013 yang menyebut 26,4 persen anak usia 5 - 12 tahun di Indonesia menderita anemia.
Dijelaskan dr Grace, ketika anak menderita anemia, ini akan berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangnya.
"Karena, anak yang terkena anemia akan mengalami gejala lemas dan tidak bersemangat untuk beraktivitas. Hal ini tentu akan menghambat pembelajaran yang ia dapatkan dari lingkungan dan sekolahnya," terang dr Grace.
Untuk memastikan anak tercukupi nutrisinya dan mencegah terjadinya anemia, ada sejumlah asupan nutrisi yang harus diberikan. Di antaranya hati sapi, hati ayam hingga bayam yang diketahui mengandung zat besi, zinc dan asam folat yang dibutuhkan anak.
Selain itu, konsumsi daging sapi juga dirasa penting. "Namun usahakan memilih daging yang berwarna merah karena kandungannya lebih baik," lanjut dr Grace.
"Lalu yang juga penting adalah memenuhi asupan vitamin dan mineral seperti sayuran dan buah," kata Grace.
Vitamin dan mineral bisa diperoleh dari sayur yang berwarna-warni. Ia mengambil contoh dari sayuran hijau bisa diambil dari brokoli, ditambah dengan wortel yang mengandung vitamin A dan jeruk yang mengandung vitamin C.
(lll/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini