Pria ini diketahui berinisial S (45), warga Gang Iwak Jalan Panglima Sudirman Kota Madiun. Dalam kesehariannya, pria ini berjualan sandal di depan Apotek Bima yang juga tak jauh dari kediamannya.
Sebelum berjualan sandal, dia juga sempat bekerja sebagai juru parkir di depan toko buah dan fotokopi di depan kantor Polresta Madiun.
"Sebelum jual sandal, tiga bulan lalu jadi juru parkir. Namun dikeluarkan oleh Dishub karena yang bersangkutan agak stres, sering mengamuk," jelas pemilik jasa fotokopi depan Polresta Madiun, Kamirin, kepada detikcom, Selasa (27/2/2018).
![]() |
Kamirin sempat diperiksa sebagai saksi di Polsek Kartoharjo bersama Yuda (25), pegawainya. Pria ini diduga mengalami depresi pasca diceraikan oleh sang istri.
"Ya karena stres itu mungkin dicerai istrinya. Kini hidup sendiri," tuturnya.
Pria ini dilaporkan tiba-tiba masuk ke Gereja Pantekosta Immanuel Jalan Dr Sutomo nomor 98 - 100 Kota Madiun, Senin (26/2/2018). Pria tersebut baru diketahui keberadaannya oleh pengurus gereja saat semua jemaat telah kembali ke kediamannya masing-masing.
Saat pengurus gereja yang diketahui bernama Nani hendak menutup pintu utama gereja, pria tersebut muncul. Karena tidak mengenal pria tersebut, Nani menghubungi petugas kelurahan dan polisi, yang kemudian mengamankannya di Polsek Kartoharjo.
"Betul pria tak dikenal tersebut inisial S keturunan Tionghoa. Dari keterangan saksi memang agak depresi, ini akan kita panggil keluarganya," kata Kapolresta Madiun AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan saat dihubungi detikcom secara terpisah. (lll/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini