Puti Guntur Belajar Meracik Kopi Bersama Netizen

Pilgub Jatim 2018

Puti Guntur Belajar Meracik Kopi Bersama Netizen

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 27 Feb 2018 11:07 WIB
Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Rangkaian acara Cawagub Jatim 2018, Puti Guntur Soekarno di Tulungagung, dimanfaatkan bertemu anak-anak muda dan netizen. Bahkan Puti sempat belajar meracik kopi khas Tulungagung.

"Kemarin malam saya bertemu anak-anak muda. Generasi milenial. Juga ketemu para netizen. Mereka mengajari saya untuk meracik dan menghias kopi," kata Puti Guntur, Selasa (27/2/2018).

Selama 2 hari, paslon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu, menggelar berbagai kegiatan kampanye di Kota Marmer. Ia bergerak ke kawasan Mataraman untuk membangun dukungan dalam Pilkada Jawa Timur tahun 2018.

Senin (26/2) malam, setelah seharian bertemu warga dalam beberapa even, Puti melepas penat dengan menikmati kopi. Ini dilakukan, karena Tulungagung merupakan salah satu kota yang terkenal dengan tradisi ngopi dan nyete.

"Tulungagung terkenal dengan konsumsi kopinya. Warga menyukai kopi. Ada kopi 'cethe' atau kopi tubruk. Ada pula yang khas daerah sini, Kopi Ijo, yang kedainya tumbuh subur," ujarnya.

Kopi menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif di Tulungagung. Tidak hanya untuk keperluan rumah tangga, atau disajikan di warung-warung, tetapi telah disajikan pada kedai dan gerai, dan hotel-hotel mewah.

"Kemarin malam itu kafenya dikelola anak-anak muda, tempat kumpulnya anak-anak muda dengan desain interior bagus. Jenis kopi yang disajikan juga macam-macam," kata Puti.

Cucu Bung Karno itu menjajal cara membuat hiasan busa kopi atau yang dikenal dengan latte art. "Saya mencoba bikin latte art, bentuk hati, ternyata sulit sekali ya...tapi jadi lho bikinan saya," kata dia tertawa.

Di kedai kopi itu Puti berbincang dengan kalangan netizen tentang ekonomi kreatif. Tentang kopi, Puti bercerita tentang aneka jenis dari daerah-daerah di Nusantara ini. Ada kopi Aceh, Toraja, Jawa, Kintamani, hingga Papua.

"Ini semua hasil bumi, dari kekayaan Nusantara ini. Kemudian, karena kreativitas anak-anak 'jaman now' bisa diracik, bisa diolah, menjadi sajian yang menyenangkan. Kopi telah menggerakkan ekonomi kreatif kita," kata Puti.

Sementara itu menurut Calon Bupati petahana, Syahri Mulyo, Tulungagung punya sajian khas Kopi Ijo. Di wilayahnya terdapat sekitar 3.000 lebih kedai kopi yang menjajakan Kopi Ijo.

"Warung-warung itu tidak pernah sepi. Warga Tulungagung menganggap cara penyajian Kopi Ijo sebagai tradisi yang perlu dijaga dan dilestarikan," kata Syahri.

Kopi Ijo mempunyai rasa dan tekstur sangat halus. Saat disajikan, Kopi Ijo terlihat kehijau-hijauan saat dituang. "Rahasianya, terletak pada proses pengeringan biji kopi. Bukan campuran atau zat pewarna," kata Syahri.

Hanya saja, Syahri menyampaikan, di Tulungagung bukan daerah penghasil kopi. Karena tanah-tanah hutan lebih menyerupai sebagai hutan lindung. Bukan tanah tegalan. "Kami ingin mulai agar kelak dihasilkan kopi hasil tanah Tulungagung," jelasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.