Gedung SD di Desa Pelangwot ini terendam banjir sehingga menyebabkan para siswa pun terpaksa belajar di musala desa setempat yang juga dikepung banjir. Di SDN Pelangwot 1 ini, halaman gedung sudah terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Sementara di dalam gedung atau di ruang kelas banjir sudah setinggi lutut orang dewasa.
Banjir yang melanda gedung sekolah ini menyebabkan banyak bangku sekolah berserakan dan tak beraturan karena terhempas air banjir. Sejumlah guru yang datang ke sekolah pun terpaksa harus menyusuri air banjir sebelum tiba di lokasi sekolah. Para guru ini merapikan kursi dan barang-barang yang berserakan karena banjir agar kerusakan tidak bertambah parah.
Para siswa belajar di musala yang letaknya lebih tinggi Foto: Eko Sujarwo |
Fathkur menjelaskan, banjir akibat luapan Bengawan Solo yang menimpa sekolahnya ini sudah berlangsung sejak dua hari terakhir. Fathkur menjelaskan, ada juga bangku dan kursi yang terpaksa diangkut ke rumah warga agar bisa digunakan sebagai alat belajar mengajar di rumah warga. "Untuk proses belajar mengajar kami pindahkan ke tempat yang lebih tinggi, seperti di musala atau rumah warga," terang Fathkur yang menyebut kalau keseluruhan siswa di SDN yang ia pimpin ada 60-an siswa tapi banyak yang tidak masuk karena banjir.
Salah seorang siswa kelas 5 SDN Pelangwot 1, Mahbub menuturkan, meski proses belajar mengajar masih berlangsung di musala, namun mereka merasa terganggu dengan banjir yang sudah dua hari melanda daerah tepi Bengawan Solo ini. "Terganggu, karena tidak bisa konsentrasi belajar," aku Mahbub. (iwd/iwd)












































Para siswa belajar di musala yang letaknya lebih tinggi Foto: Eko Sujarwo