Insiden ini terjadi di By Pass Mojokerto, Lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto. Lokasi pelemparan bus hanya berjarak sekitar 200 meter di sisi selatan pos polisi Sekarputih, serta di seberang Mapolsek Magersari.
Kernet bus Dimas Setyo (21) mengatakan, saat kejadian bus melaju pelan dari arah Surabaya menuju Yogyakarta lantaran usai menaikkan penumpang. Selain itu, arus lalu lintas di jalur ini sedang padat. Sementara di dalam bus terdapat 90 orang penumpang.
"Ada seorang pria berdiri di tepi jalan membawa batu besar, saat bus lewat, pria itu langsung melemparkan batu besar ke arah bus," kata Dimas kepada detikcom di lokasi kejadian, Sabtu (24/2/2018).
Aksi pelemparan ini, lanjut Dimas, terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Batu yang dilemparkan pria tak dikenal ini mengenai kaca depan sisi kiri bus tersebut hingga pecah. Akibatnya, kaca bus berlubang sekitar 80x80 cm persegi. Batu juga masuk ke dalam bus mengenai penumpang.
Batu dan pecahan kaca bus melukai 2 penumpang yang sedang duduk di kap mesin sebelah kiri sopir. Kedua korban adalah Inna Khoriyati (21), warga Desa Keraswetan, Geneng, Ngawi dan Susi Ernawati (23), asal Desa Mabung, Baron, Nganjuk.
![]() |
Dimas menjelaskan, pelaku pelemparan bus memakai kaus hitam dan celana jeans tiga perempat. Pelaku berambut gondrong. Sementara temannya memakai kaus dengan warna kombinasi kuning dan abu-abu, serta celana jeans tiga perempat.
"Mereka kabur masuk perkampungan, sempat saya kejar bersama penumpang lainnya, tapi kalah cepat karena kami kejar sambil berlari," cetusnya.
Kedua korban luka menjalani perawatan di Puskesmas Kedundung. Inna mengalami luka memar di kening sebelah kiri akibat terkena batu yang dilempar pelaku. Sedangkan Susi terkena pecahan kaca di kening sebelah kanan sehingga harus mendapatkan 5 jahitan.
"Orang itu (pelaku) berdiri sendirian di pinggir jalan bawa batu besar, kemudian melempar ke arah kaca kernet bus (kaca depan disi kiri)," terang korban pelemparan bus Inna di Puskesmas Kedundung.
Inna mengaku masih syok pasca pelemparan ini. Dia tak mengira bus yang dia tumpangi bakal diserang orang tak dikenal. Apalagi sejak dari Surabaya, bus tak mengalami masalah apapun di jalan.
Setelah batu mengenai kening kirinya, Inna tak lagi bisa melihat arah kaburnya pelaku. "Ciri-cirinya kayak orang berandalan, rambutnya acak-acakan. Kalau tak salah kausnya warna cokelat, celana jeans tiga perempat. Setelah itu saya tak tahu," tandasnya.
Hingga pukul 18.00 WIB, bus Mira tersebut masih berada di lokasi. Puluhan penumpang dipindahkan ke bus lain untuk melanjutkan perjalanan.
Kedua korban pelemparan ini juga melanjutkan perjalanan dengan bus lain usai menjalani perawatan di Puskesmas Kedundung. Hanya saja, tak nampak seorang pun anggota polisi di lokasi pelemparan bus tersebut. (bdh/bdh)