Camat Bendungan, Nur Kholiq mengatakan, kondisi dua titik longsor di jalur Trenggalek-Bendungan, di Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan telah berhasil dibersihkan sejak kemarin sore. Kondisi jalan juga telah bersih dari material longsor.
"Sejak kemarin sudah kembali normal, jalannya juga sudah tidak licin, karena langsung disemprot dengan mobil pemadam. Meski demikian di jalur tersebut masih cukup rawan longsor susulan," katanya kepada detikcom, Jumat (23/2/2018).
Tingginya tingkat kerawanan tersebut terjadi karena sebagian besar jalur utama antar kecamatan tersebut dihimpit oleh tebing serta jurang dengan kemiringan yang ekstrem.
"Selain itu, kondisi tanah yang ada di jalur ini memang cenderung rapuh, sehingga apabila terkena air maka mudah sekali longsor. Sebetulnya kalau tanah longsor itu sudah berulang kali, hanya saja skalanya kecil dan tidak sampai menutup total jalan," ujarnya.
Biasanya, pada saat terjadi longsor kecil, warga yang ada di sekitar lokasi langsung turun tangan untuk kerja bakti membersihkan material tanah yang ambrol. Namun bila material longsor menutup jalan, maka akan dipanggilkan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Kholiq mengaku, akses Trenggalek-Bendungan merupakan jalur utama yang menghubungkan antara wilayah kota dengan kecamatan paling utara di Trenggalek. Jika tanah longsor menutup total seluruh badan jalan, maka akan menganggu akses warga maupun laju perekonomian.
"Makanya kami mengimbau agar masyarakat yang melintasi jalur Trengalek-Bendungan lebih berhati-hati pada saat turun hujan maupun setelahnya. Selain itu warga juga harus waspada terhadap potensi retakan tanah di kawasan perkampungan," imbuhnya.
Pihaknya mengaku, selama ini masyarakat di wilayah Bendungan cukup responsif dan segera melaporkan ke aparat pemerintah maupun kepolisian apabila terjadi bencana alam berupa tanah longsor maupun retak. (fat/fat)